
SuaraUMKM, Jakarta – Leap-Telkom Digital (Leap), sebagai payung brand untuk berbagai produk dan layanan digital, menghadirkan fitur terbaru pada platform Pasar Digital (PaDi) UMKM, yakni Pre-Order (PO) Financing. Fitur ini dirancang sebagai solusi iuntuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memperoleh pendanaan hingga Rp 2 miliar.
Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom, mengatakan bahwa hal merupakan langkah Telkom dalam merespons permintaan dan kebutuhan pendanaan yang seringkali menjadi hambatan utama bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia.
“Pendanaan modal usaha kerap menjadi masalah utama bagi para pelaku usaha UMKM,” ujar Fajrin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Fajrin menjelaskan bahwa EY Parthenon Indonesia, lembaga konsultan yang terlibat, memproyeksikan total kebutuhan pembiayaan UMKM nasional pada tahun 2026 akan mencapai Rp 4.300 triliun. Keberadaan fitur PO Financing ini merupakan hasil kolaborasi antara PaDi UMKM dan Investree, sebuah platform fintech-marketplace lending terkemuka di Indonesia.
“Fitur PO Financing menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pinjaman produktif hanya dengan dokumen pre-order aktif,” ucap Fajrin.
Baca Juga : Per Oktober 2023, Nilai Transaksi QRIS Naik 186 Persen
Melalui PaDi UMKM, Telkom berharap dapat meningkatkan taraf UMKM di Indonesia, merambah pasar-pasar baru, memfasilitasi transaksi UMKM dengan BUMN, serta menyediakan solusi permodalan yang mudah. Fajrin menyampaikan bahwa pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman produktif hingga Rp 2 miliar dengan masa tenor 7-90 hari.
“Fitur ini menunjukkan komitmen PaDi UMKM dalam mendukung pelaku UMKM untuk terus eksis dan produktif di pasar digital,” sambung Fajrin.
Fajrin menjelaskan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman, di mana pelaku UMKM hanya perlu menunjukkan nomor PO yang sudah tercatat di PaDi UMKM dan dapat mengembalikannya saat pesanan yang diprosesnya telah terbayar.
Sebelumnya, kata Fajrin, PaDi UMKM telah memperkenalkan solusi permodalan melalui fitur Invoice Financing, yang sangat membantu UMKM dalam menjalankan bisnis dengan sistem pembayaran tempo.
“Melalui fitur ini pelaku usaha dapat mengajukan pinjaman produktif di fitur Invoice Financing cukup dengan invoice aktif yang belum jatuh tempo,” lanjut Fajrin.
Baca Juga : Masa Kampanye Berpotensi Tingkatkan Penjualan UMKM
Hingga saat ini, lebih dari 2.200 pengajuan permodalan telah tercatat di fitur Invoice Financing PaDi UMKM, dengan total dana yang telah disalurkan kepada pelaku UMKM mencapai lebih dari Rp 68 miliar.
Hal ini membuktikan bahwa pinjaman tersebut sangat ramah bagi pelaku usaha, memungkinkan mereka untuk tetap produktif sambil menunggu pembayaran pesanan yang sedang diproses, dengan bunga hanya sekitar 1-1,5 persen per bulan, sehingga tidak akan memberatkan pelaku usaha.
“Pengajuannya pun cukup mudah, tidak perlu menggunakan jaminan, cukup dengan menunjukkan invoice aktif yang tercetak di platform PaDi UMKM,” ujar Fajrin.
Fajrin menegaskan bahwa UMKM merupakan salah satu pilar utama perekonomian Indonesia. Berbagai solusi yang diperkenalkan oleh PaDi UMKM sebagai platform unggulan dari Leap Telkom Digital bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM dan memberikan dampak positif bagi ekonomi Indonesia.
“Gross Merchandise Value (GMV) PaDi UMKM sepanjang tahun ini sudah lebih dari Rp 4,4 triliun,” pungkas Fajrin.
Sumber : Republika