
SuaraUMKM, Jakarta – Jumlah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami pertumbuhan yang signifikan setelah masa pandemi Covid-19. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY mencatat peningkatan jumlah UMKM sekitar 45 persen di wilayah tersebut.
“Untuk perekonomian UMKM di DIY sudah naik kurang lebih sampai 45 persen dari yang kemarin kena Corona kita gak bisa gerak, sekarang naik terus,” kata Wakil Ketua Kadin DIY Jacky Latupeirissa di sela acara Gathering & Bisnis Matching UMKM di Sleman, Selasa (31/10/2023).
Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan jumlah UMKM di DIY adalah karena meningkatnya akses untuk berjualan. Para pelaku UMKM sekarang dapat menjual produk mereka secara daring melalui platform e-commerce dan menitipkan produk di toko oleh-oleh.
Baca Juga : Gandeng UMKM Kekinian, DIY Bakal Hadirkan Produk Ikonik
Terlebih lagi, beberapa toko oleh-oleh di DIY telah mulai menyediakan ruang khusus bagi produk-produk UMKM. Sebagai contoh, toko Bakpia Tugu Jogja menyediakan sekitar 30 hingga 40 persen dari ruang jualannya untuk produk-produk UMKM.
“Space di toko kami sekitar 30 sampai 40 persen kita sediakan untuk UMKM. Sehingga kita terdorong untuk bagaimana berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UMKM Sleman untuk mengajak UMKM ini bisa naik kelas,” ujar Marketing Direktur Bakpia Tugu Jogja Nanang Iswanto.
Meski begitu, terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi agar produk-produk UMKM dapat ditampilkan di toko oleh-oleh. Produk harus lulus seleksi dari dinas terkait dan juga melewati kurasi dari toko itu sendiri.
Baca Juga : Kecerdasan Buatan Bantu UMKM Dalam Pemasaran dan Penjualan
Selain itu, kualitas produk juga harus memenuhi standar yang telah ditetapkan, dan packaging produk harus menarik. Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen menjadi hal yang sangat penting dalam bisnis oleh-oleh, karena wisatawan dan pengunjung harus merasa puas dengan produk yang mereka beli.
Sri Purnomo, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sleman, menambahkan bahwa ada sekitar 80 ribu UMKM yang saat ini mendapatkan dukungan dari Dekranasda.
Namun, ia mengakui bahwa tidak semua UMKM mampu berkembang dengan baik. Salah satu hambatan yang masih dihadapi adalah kemasan produk, yang memegang peran penting dalam menarik minat pembeli.
“Orang mau beli lihat dulu pandangan mata, baru rasanya gimana, itu jadi faktor penting,” ujarnya.
Sumber : TVOne News