
SuaraUMKM, Jakarta – Apa yang bisa dihasilkan dari sebuah kamar kost sempit ukuran 3×3 meter? Jika kamu tanya Eka Rosdarwati Komalasari, jawabannya bukan cuma tempat tidur dan kompor mungil, tapi sebuah usaha kuliner rumahan yang kini dikenal sebagai Dapur CSP—penyedia nasi box dan tumpeng favorit di Purwokerto.
Usaha ini bukan dimulai dari modal besar atau dapur modern. Justru sebaliknya: hanya bermodal hobi masak, foto makanan, dan semangat pantang menyerah. Yang dulunya masak pakai majicom, kini dapur kecil itu telah menjelma jadi warung yang siap melayani pesanan ratusan box per hari.
“Kalau dulu mau masak harus angkat kasur dulu biar bisa packing di lantai. Tapi kami nikmati. Karena tiap masakan yang kami buat itu bukan cuma untuk dijual, tapi doa dan harapan juga ada di sana,” kenang Eka.

Dapur CSP: Rasa Rumahan, Tampilan Kekinian
Dapur CSP menawarkan menu-menu khas yang fleksibel dan bisa disesuaikan permintaan pelanggan. Mulai dari nasi box, paket liwetan, tumpeng, sampai menu terbaru mereka: Sego Berkat Daun Jati—menu yang tidak hanya nikmat tapi juga punya nilai tradisional dan visual yang unik.

Apa yang membuat Dapur CSP istimewa?
-Request Menu Sesuai Selera
Pelanggan bisa minta isian menu sesuai kebutuhan: dari lauk rumahan sampai menu spesial.
-Tampilan yang Menarik & Instagramable
Tumpeng-tumpengnya sudah beberapa kali memenangkan lomba karena estetika dan kerapian.
-Sego Berkat Daun Jati
Inovasi terbaru Dapur CSP ini bukan hanya sedap dipandang, tapi juga ramah lingkungan.

Tantangan? Ada. Tapi Tak Pernah Jadi Alasan Menyerah.
Di tengah ketatnya persaingan harga dan minimnya tempat produksi, Dapur CSP justru menunjukkan konsistensinya lewat rasa dan pelayanan.
“Kami tahu banyak yang banting harga, tapi kami percaya pelanggan akan datang lagi kalau puas dengan rasa dan pelayanan,” ujar Eka.
Kini, Dapur CSP dipercaya untuk menangani pesanan dari berbagai perkantoran, komunitas ibu-ibu, mahasiswa, hingga hajatan pribadi.

Kata Coach Faran: UMKM Hebat Lahir dari Tekanan, Bukan Kenyamanan
Coach Faran, founder dari Wiranesia Inkubator, turut memberikan apresiasi terhadap perjuangan Dapur CSP:
“UMKM seperti Dapur CSP adalah bukti bahwa bisnis bukan melulu soal modal. Tapi soal kejujuran rasa, konsistensi pelayanan, dan keberanian untuk tumbuh dari nol. Ini adalah kisah yang wajib dibaca oleh setiap UMKM yang pernah ragu dengan dapur kecilnya sendiri.”

Target Pelanggan Dapur CSP
1. Ibu-ibu pengajian dan arisan
2. Mahasiswa dan dosen di sekitar kampus UNSOED
3. Perkantoran dan instansi pemerintahan
4. Keluarga yang butuh tumpeng, aqiqah, atau menu hajatan
5. Masyarakat umum di dalam dan luar kota Purwokerto
Dukung & Kenali Dapur CSP
- Jl. Dr. Suparno No.118, Karangwangkal, Purwokerto (Utara FIB Unsoed)
- WhatsApp: 0877-9458-9126
- Email: ekas1341@gmail.com
- Instagram: @dapur_csp
- Facebook: Eka R Komalasari
- TikTok: @dapur_csp
Kini Dapur CSP tidak lagi memasak sambil mengangkat kasur. Tapi semangat dan rasa syukur dari kamar kost itulah yang tetap hadir di setiap hidangan mereka.
“Harapan kami sederhana: semoga Dapur CSP semakin dikenal luas, bisa terus memberi manfaat, dan jadi berkah bagi banyak orang.” – Eka Rosdarwati Komalasari
SuaraUMKM.com percaya, dari keterbatasan bisa tumbuh rasa. Dan dari dapur kecil, bisa lahir kepercayaan besar. Dapur CSP sudah membuktikannya. Sekarang giliranmu.





