
SuaraUMKM, Jakarta – Amazon Web Services (AWS) memproyeksikan bahwa sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mengadopsi teknologi komputasi awan (cloud) dan kecerdasan buatan (AI) memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan hingga Rp79,6 triliun per tahun melalui peningkatan produktivitas pada tahun 2030.
Proyeksi ini berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Managing Director of Economic Insights Accenture Strategy and Consulting, Aaron Hill, dalam sebuah studi yang berjudul “Realising a Cloud-enabled Economy: How Cloud Drives Economic and Societal Impact Through Micro, Small, and Medium-Sized Businesses.”
Laporan ini diprakarsai oleh AWS dan bertujuan untuk mengungkapkan potensi manfaat migrasi ke cloud bagi UMKM dalam menangani berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat.
UMKM dalam konteks ini adalah bisnis dengan hingga 250 karyawan. Namun, temuan utama dalam laporan AWS adalah bahwa tingkat adopsi teknologi cloud oleh bisnis di Indonesia masih cukup rendah, sekitar 29 persen. Ini mencakup layanan sederhana seperti email berbasis web dan penyimpanan data di cloud.
Baca Juga : Ditjen Pajak Resmi Luncurkan WA Bot Khusus UMKM
“Meski teknologi cloud yang paling mendasar pun memiliki manfaatnya tersendiri, namun faktanya adalah UMKM masih memiliki peluang besar untuk meningkatkan adopsi cloud-nya dalam rangka menjawab beberapa tantangan terbesar di masyarakat,” ujar Aaron, Selasa (26/9/2023).
Dalam perbandingan dengan anggota Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang termasuk dalam negara maju, tingkat adopsi teknologi cloud di Indonesia berada pada tingkat menengah, seperti dalam penggunaan Customer Relationship Management (CRM) dan Enterprise Resource Planning (ERP).
Sementara itu, penerapan teknologi cloud tingkat lanjut, seperti kecerdasan buatan generatif (generative AI) dan pembelajaran mesin (machine learning), dinilai masih sangat rendah. Artinya, terdapat potensi besar bagi UMKM di Indonesia untuk meningkatkan dan mempercepat adopsi teknologi cloud guna mencapai potensi maksimalnya.
Adopsi teknologi cloud memiliki dampak yang signifikan pada berbagai sektor, termasuk layanan kesehatan, pendidikan, dan pertanian. Sebagai contoh, UMKM yang mendukung cloud dalam sektor kesehatan dapat membantu mengatasi masalah terbatasnya akses ke layanan kesehatan di komunitas yang kurang terlayani.
Berdasarkan laporan tersebut, UMKM berbasis cloud dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp6 triliun per tahun dengan meningkatkan produktivitas dalam sektor layanan kesehatan, serta mendukung konsultasi kesehatan jarak jauh (telehealth) bagi 7 juta penduduk Indonesia pada tahun 2030.
Baca Juga : Pemerintah Resmi Larang TikTok Shop Untuk Transaksi Jual Beli
Di sektor pendidikan, UMKM berbasis cloud dapat membantu mengatasi tantangan aksesibilitas dan inklusivitas pendidikan melalui platform digital. Laporan ini memperkirakan bahwa UMKM tersebut dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp15 triliun per tahun dengan meningkatkan produktivitas dalam sektor pendidikan dan menyediakan solusi e-learning bagi 21 juta pelajar di Indonesia pada tahun 2030.
Ini mencerminkan peningkatan sebesar 75 persen dibandingkan dengan situasi saat ini. Laporan tersebut juga mencatat bahwa sekitar 48 juta orang dewasa diperkirakan dapat mengakses pendidikan melalui UMKM berbasis cloud.
Sementara di sektor pertanian, teknologi cloud memungkinkan UMKM untuk membantu mengatasi masalah kekurangan pangan, terutama melalui penggunaan solusi berbasis cloud yang mengandalkan data, seperti solusi kecerdasan buatan (AI).
Laporan ini memproyeksikan bahwa UMKM tersebut dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp59,1 triliun per tahun melalui peningkatan produktivitas dalam sektor pertanian.
Sumber : Bisnis.com