
SuaraUMKM, Jakarta, 10 April 2025 – Dalam rangkaian program Amerop Business Academy 2025, Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK Amerop) menyelenggarakan dua workshop intensif yang membekali generasi muda dengan kemampuan pemecahan masalah bisnis secara praktis dan solutif.
Mengusung semangat “Tantangan Nyata, Solusi Kreatif”, workshop ini menyatukan pelaku bisnis, mahasiswa, dan profesional muda dari berbagai negara untuk belajar menyelesaikan masalah riil dalam dunia bisnis modern.

Workshop pertama yang digelar pada 9 Maret 2025 dipandu oleh Abdul Haidar, pendiri Kakasan Fashion. Ia memperkenalkan teknik identifikasi masalah menggunakan metode Root Cause Analysis, 5 Why’s, SWOT dan PESTLE. Para peserta diajak menyelesaikan studi kasus seperti kegagalan rantai pasok dan konflik internal tim, dengan pendekatan kolaboratif lintas budaya.
Sementara itu, workshop kedua pada 23 Maret 2025 bersama CEO Nobi Project, M. Dadang Kurnia, mengupas tuntas tahapan membangun startup digital. Ia menekankan pentingnya penggunaan alat manajemen digital, riset pasar, serta kontrol keuangan dalam membentuk fondasi bisnis yang kokoh. Dalam sesi ini, peserta mendapat bimbingan langsung melalui studi kasus nyata dan penilaian mendalam. “Let’s be a problem solver, not a problem maker,” pesan Dadang dalam penutupnya.
Workshop ini menjadi ruang belajar yang aplikatif, di mana peserta tak hanya mendengar teori, tapi juga langsung mempraktikkan strategi yang dapat digunakan di dunia kerja nyata. Kolaborasi lintas sektor dan negara pun membuat kegiatan ini semakin kaya akan perspektif global.
Dengan pendekatan interaktif dan materi yang relevan, workshop ABA menjadi bukti nyata bahwa edukasi bisnis bisa dilakukan secara inklusif dan lintas batas negara. Ini menjadi langkah konkret dalam menyiapkan generasi muda Indonesia yang siap bersaing dan berinovasi di panggung dunia.