
SuaraUMKM, Jakarta – Wakil Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Danang Girindrawardana, mengungkapkan bahwa kelompok usaha yang mengalami perputaran uang signifikan selama pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ini terjadi karena banyak UMKM yang melayani pesanan untuk keperluan kampanye, seperti percetakan kaos, kalender, dan atribut lainnya.
“Jadi di industri besar tidak, agak sedikit bergeser perputaran uang selama pemilunya kepada masyarakat menengah ke bawah,” kata Danang dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2024 di Jakarta, Rabu.
Baca Juga : Masa Kampanye Berpotensi Tingkatkan Penjualan UMKM
Menjelang Pemilu 2024, terdapat sejumlah peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan oleh dunia usaha. Beberapa di antaranya melibatkan bidang jasa konsultasi politik, produksi atribut pemilu, pemasangan spanduk dan baliho, katering dan perencanaan acara, perhotelan dan transportasi, hingga sektor iklan, media sosial, dan pemasaran digital.
Namun, untuk industri besar, Danang memperkirakan pertumbuhan akan terjadi pada sektor-sektor tertentu, seperti tekstil, produsen bahan-bahan percetakan, transportasi, dan logistik, meskipun tidak signifikan, diperkirakan meningkat sekitar 2 hingga 5 persen.
Meskipun terdapat peluang bisnis selama Pemilu, Danang menekankan bahwa dampak ekonomi yang signifikan hanya akan tercapai jika pemilu dan transisi kepemimpinan berjalan dengan baik.
“Dunia usaha mengharapkan kehidupan demokrasi berlanjut dengan baik dan tidak terdistorsi praktik negatif pemilu,” tuturnya.
Baca Juga : Fitur Baru PaDi UMKM Berikan Modal Usaha Hingga Rp 2 Miliar
Pentingnya menjaga koridor hukum, pelaksanaan pemilu yang damai, jujur, dan adil, serta kontestan yang mengutamakan pertarungan gagasan, menjadi sorotan Danang. Dia juga menyoroti perlunya ekspektasi dan pengawasan dunia internasional untuk mendukung kelancaran perekonomian selama periode politik.
Sementara itu, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memproyeksikan perputaran uang selama tahun politik mencapai Rp100 triliun. Dana tersebut berasal dari belanja makanan, minuman, akomodasi, hotel, transportasi, hingga logistik.
Sebagian besar perputaran uang ini dihasilkan dari belanja pemerintah untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp50 triliun hingga Rp60 triliun.
Sumber : Antara