
SuaraUMKM, Jakarta – Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, saat ini tengah mengupayakan cara agar produk-produk olahan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dapat merambah pasar minimarket dan mampu bersaing dalam pemasaran daring.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdul Rachim, menjelaskan perlunya suatu strategi yang terus mendorong perkembangan UMKM dan koperasi dari berbagai aspek, seperti perbaikan kemasan produk, peningkatan kualitas produk, kapasitas produksi yang memadai, dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Saat ini, perekonomian Kota Bogor sangat bergantung pada sektor UMKM, kafe, restoran, hotel, dan industri hiburan.
“Kita ingin UMKM bisa naik kelas, bisa lolos perizinan, modalnya terpenuhi, produksinya cukup, pasarnya pun luas,” kata Dedie di Kota Bogor, Rabu, 8 November 2023.
Baca Juga : Ini Penyebab Produk UMKM di E-Katalog Banyak yang Belum Terjual
Dedie mengungkapkan bahwa dari puluhan ribu UMKM dan usaha di Kota Bogor, sebagian besar adalah dalam bidang kuliner. Selain itu, terdapat beragam usaha lain seperti aksesoris, fesyen, dan kerajinan.
Menurut data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta Perdagangan (DinKUMKM dagin) Kota Bogor, jumlah UMKM mencapai 68 ribu, yang merupakan hasil perhitungan selama lebih kurang dua tahun pandemi COVID-19. Data ini terus diperbarui, dan UMKM yang bertahan terus diperbarui.
Baca Juga : Produk UMKM Lokal Bakal Hadir di Ritel Modern Buleleng
Dedie mencatat bahwa dari ratusan produk UMKM yang telah diupayakan agar masuk ke minimarket, hanya beberapa puluh yang berhasil. Sedangkan ribuan produk UMKM lainnya juga memerlukan pembinaan.
Pemerintah Kota Bogor telah menyediakan fasilitas perizinan yang lebih mudah serta program pembinaan bagi UMKM.
“Formula pemasaran dan pengemasan produk UMKM menjadi penting agar produk mereka semakin banyak yang masuk ke minimarket,” jelasnya.
Sumber : Medcom.id