
SuaraUMKM, Jakarta – Pemilu 2024 diprediksi akan membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pengeluaran para kontestan pemilu untuk keperluan kampanye, termasuk berbagai alat kampanye dan publikasi. Berbagai kebutuhan kampanye ini mencakup pembuatan spanduk, kaos, dan perlengkapan kantor.
“Pengeluaran dari partai atau pribadi peserta pemilu akan jor-joran,” ungkap Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi UMBY Widarta menyebut Selasa (31/10).
Baca Juga : Efektif Jangkau Pasar, Platform Video Pendek Kian Diminati UMKM
Namun, dampak positif ini tidak hanya dirasakan oleh bisnis yang terkait langsung dengan kampanye. Berbagai sektor lainnya, seperti usaha makanan, penyedia sistem suara (sound system), penyewaan panggung, gedung, bahkan industri musik (penyanyi), juga akan turut merasakan dampak ekonomi dari pelaksanaan pemilu.
Sementara itu, Dosen Magister Perdamaian dan Resolusi Konflik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Riza Noer Arfani, memprediksi bahwa pemilu tahun 2024 akan berbeda dari dua pemilu sebelumnya.
Potensi polarisasi politik yang sangat kuat yang terjadi pada pemilu sebelumnya diperkirakan tidak akan sehebat sebelumnya. Selain itu, potensi konflik horizontal dan vertikal diperkirakan akan lebih rendah.
Baca Juga : Penghasilan UMKM Bakal Meningkat dengan Cloud dan AI
“Kemungkinan polarisasi yang ekstrem hampir tidak ada. Apalagi pada pemilu legislatif, relatif tidak menghasilkan konflik di level grassroot/akar rumput,” ujarnya.
Ia juga menilai bahwa potensi konflik yang terkait dengan media digital diperkirakan akan lebih terbatas dibandingkan dengan pemilu sebelumnya.
“Orang sudah tidak benar-benar percaya dan mengandalkan media, sehingga potensinya lebih kecil,” ujarnya.
Sumber : Jawapos