
SuaraUMKM, Jakarta – Dalam beberapa tahun terakhir, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah mengalami transformasi yang signifikan akibat adanya pandemi COVID-19. Banyak pelaku UMKM yang beralih ke digitalisasi dan memanfaatkan teknologi untuk menjalankan bisnis mereka.
Hasil dari survei MSME Empowerment Report yang dilakukan oleh DSInnovate kepada 1.500 pelaku UMKM di Indonesia menunjukkan bahwa sebanyak 83,8% dari mereka telah melakukan digitalisasi dalam operasional bisnis mereka.

Survei yang sama juga mengungkapkan bahwa sebanyak 99,1% pelaku UMKM mengalami peningkatan produktivitas setelah menerapkan layanan digital dalam bisnis mereka. Namun, terdapat 0,9% UMKM yang belum berhasil meningkatkan produktivitas mereka meskipun telah menerapkan digitalisasi.
Baca Juga : Masih Minim, Baru 17% UMKM di Indonesia yang Sudah Go Digital
Walaupun digitalisasi membawa manfaat besar bagi UMKM, namun masih terdapat sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha mereka. Salah satu kendala yang sering dihadapi adalah kesulitan dalam memasarkan produk. Menurut MSME Empowerment Report tahun 2022, sebanyak 70% UMKM mengalami kesulitan dalam pemasaran produk mereka.

Tantangan pertama yang dihadapi UMKM dalam pemasaran adalah membangun citra merek yang kuat untuk dapat bersaing dengan pesaing lainnya. UMKM yang tidak memiliki citra merek yang kuat akan mengalami kesulitan menarik dan mempertahankan pelanggan, terutama jika mereka harus bersaing dengan merek yang sudah terkenal.
Selain itu, sumber daya keuangan yang terbatas juga menjadi kendala bagi UMKM dalam melakukan kegiatan pemasaran, terutama dalam hal iklan dan promosi. Banyak UMKM yang tidak memiliki anggaran yang memadai untuk alokasi dana pemasaran.
Baca Juga : Tren Konsumen Digital Akan Berubah, UMKM Go Digital Harap Simak Ini
Tantangan lainnya adalah kurangnya keahlian dalam bidang pemasaran. Tanpa memiliki tim pemasaran yang kompeten, UMKM akan menghadapi kesulitan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka secara efektif. Terbatasnya sumber daya keuangan juga membuat UMKM sulit untuk mempekerjakan tenaga ahli atau menggunakan jasa agensi pemasaran.
Padahal, memiliki strategi pemasaran yang kuat dan tepat sangat penting bagi UMKM untuk meningkatkan kesadaran merek, menjangkau target pasar yang potensial, membangun loyalitas pelanggan, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Pemasaran juga memungkinkan UMKM untuk melacak dan mengevaluasi kinerja strategi pemasaran mereka, sehingga mereka dapat mengoptimalkan strategi yang lebih baik di masa depan. Hal ini kiranya menjadi masukan yang penting untuk UMKM dalam menjalankan bisnisnya terutama yang sudah go digital.
Sumber : Dailysocial