
SuaraUMKM, Jakarta – Usaha Mikro Kecil dan Menengah menjadi salah satu penggerak ekonomi yang utama bahkan disebut bisa menangkal krisis. Oleh karena itu, pengembangan UMKM harus terus dilakukan.
Namun di sisi lain, UMKM perlu meningkatkan daya saing karena kompetisi antar lini bisnis tersebut semakin ketat. Bila tak berdaya saing, bisa-bisa UMKM malah rugi dan bangkrut apalagi, saat ini telah terjadi perubahan pola belanja masyarakat dari offline menjadi online.
“Persaingan bisnis semakin ketat. Kita lihat, pusat perbelanjaan dan pasar tradisional kian sepi. Kemudian, lahir para konten kreator yang menjalankan bisnis dari rumah, dimana di antara mereka ada yang memiliki omzet sampai miliaran rupiah sebulan,” kata Direktur Utama Dropshipedia, Arwan Aziz Jaelani, dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Arwan mengemukakan, telah terjadi pola masyarakat dalam berbelanja. Perubahan pola ini harus dicermati para pelaku usaha termasuk sektor UMKM. “Kami memandang, angkatan kerja Indonesia yang tersedia banyak saat ini, harus dikolaborasikan dengan pelaku UMKM sehingga bisa saling menguatkan,” tuturnya.
Dikatakannya, digitalisasi menjadi kunci keberhasilan suatu UMKM meningkatkan penjualan dan kinerja bisnisnya. Arwan mencontohkan, pihaknya merilis platform yang mempertemukan UMKM dengan tenaga pemasaran yang diberi nama dropshipedia. Paltform ini baru berlaku di Sumatera Barat.
“Pelaku UMKM, diharapkan fokus ke produksi. Mereka cukup mengunggah (list) produk yang dihasilkan di platform digital,” jelasnya.
Kolaborasi seperti ini, menurut Arwan, akan membuat omzet UMKM meningkat signifikan. Selain itu, para pencari kerja juga mendapatkan peluang kerja baru. Sedangkan pemerintah juga terbantu dengan berkurangnya angka pengangguran.
“Jika facebook memiliki visi, menghubungkan orang (connecting people) maka dropshipedia memiliki misi menghubungkan produsen dengan tenaga pemasar (connecting business),” imbuhnya.
Direktur PT Dropshipedia Intercom Digital, Faruqi Ismael mengatakan, tentunya dengan mendukung digitalisasi UMKM, yang banyak dimiliki masyarakat Sumbar khususnya dan Indonesia umumnya.
“Digitalisasi pemasaran bukan hanya untuk sistem perdagangan kelas atas, tapi juga amat diperlukan untuk sektor UMKM,” ungkap Faruqi.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sumbar Hansastri yang hadir dalam peluncuran itu mengatakan Sumbar merupakan gudang dari UMKM. “Hampir 99 persen pelaku usaha di Sumbar adalah UMKM. Dengan adanya platform Dropshipedia ini diharapkan mereka bisa memajukan penjualan produknya,” ungkapnya.
Hansastri menilai bahwa gagasan yang dilahirkan dropshipedia ini, akan membuat pelaku UMKM semakin bergairah menjalankan usahanya. “UMKM kita sudah banyak yang dilatih agar produk mereka dikemas secara menarik dan higenis. Juga sudah dikenalkan dengan pemasaran digital. Namun, hasilnya masih belum signifikan,” uajrnya.
Sumber Informasi : Detik.com