
Hingga Omzet Mencapai 150 Juta, sumber : SuaraUMKM
Penulis : Qeyrha Vigors
SuaraUMKM, Jakarta – Berprofesi sebagai dokter gigi adalah cita-cita wanita yang kerap disapa dengan Asri ini. Sembari menunggu pengumuman kelulusan dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga di tahun 2014, bersama teman-temannya, Asri berbisnis kecil-kecilan berupa baju yang dibelinya secara grosir. Usaha baju tersebut kemudian dipasarkan secara online. Walaupun kemudian resmi dinyatakan lulus dan praktek di Surabaya, Asri tetap menjalankan usaha bajunya tersebut.
Pernikahannya dengan laki-laki asal Surabaya menyebabkan Asri kemudian berhenti praktek disebabkan mengikuti suami yang ditempatkan kerja di Gorontalo, Sulawesi Utara. Meski begitu, usaha bajunya tetap dijalankannya walau hanya untuk menghabiskan stok.
Ongkos kirim yang dirasa cukup mahal dari Gorontalo ke seluruh wilayah Indonesia terutama Pulau Jawa yang mayoritas adalah pelanggan Asri, menjadikan wanita asli Surabaya ini merubah strategi pemasarannya menjadi jalur offline. Asri menjual baju-bajunya dikalangan ibu-ibu kantor terutama kantor suami. Setelah stoknya habis, usaha itupun akhirnya ditinggalkannya.
Di tahun 2016, wanita 32 tahun ini kembali ke Surabaya dikarenakan suami harus melanjutkan pendidikan. Asri kembali berbisnis dengan memproduksi produk-produk homemade diantaranya adalah bros. Produk brosnya dipasarkan secara online seperti Instagram, dan marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, dll.
Pada 2017, menyambut usia putri kecilnya yang sudah setahun, wanita yang suka tersenyum ini rajin membelikan buku-buku cerita untuk anaknya. Di tahun inilah, Asri mengalami proses kelelahan dalam memproduksi produk brosnya sedang hasil yang didapatkannya hanya cukup untuk sekedar ‘beli jajan’.
Tahun 2018 merupakan tahun kebangkitan Asri karena bisnisnya berhasil berjalan hingga saat ini meski mengalami naik turun. Bisnis itu adalah bisnis buku anak yang diberi nama BFC singkatan dari Books For Camilla, Camilla adalah nama putri Asri. Masih ingat di tahun 2017 Asri rajin membelikan buku-buku cerita untuk putrinya?
Saat itu Asri membeli beberapa buku baik buku cerita maupun buku aktivitas untuk putrinya di sebuah toko buku sederhana. Salah satu toko buku terbesar di Indonesia mengirimkan sisa buku yang tidak terjual pada toko sederhana yang terletak di jalan Semarang tersebut. Moment itulah yang menimbulkan ide di benak Asri untuk melakukan ‘kulakan’ di toko buku sederhana tersebut untuk kemudian dijualnya secara online baik IG maupun marketplace miliknya.
Namun kondisi tersebut membuat Dokter Gigi ini terkendala adanya stok buku. Hal ini dikarenakan stok buku yang berasal dari toko buku tersebut belum tentu ada lagi di hari-hari berikutnya tergantung dari sisa penjualan buku dari toko buku terbesar tersebut sebagai penyetoknya.
Selain itu, dengan produk yang custom, berbeda tiap harinya menjadikan ibu satu anak ini merasa tidak mudah untuk mengupload produk satu persatu. Akhirnya, Asripun mulai mencari supplier tetap sehingga buku-buku yang dibutuhkan selalu tersedia.
Di tahun 2019, wanita yang bernama lengkap Asri Respati ini mulai menghire pegawai. Dengan keterbatasan dana yang ada, Asri mulai menghire 1 orang untuk membantunya sebagai admin. Gaji yang ditawarkan saat itu sekitar Rp. 500.000 dengan peran mengupload foto dan packing.

Dengan nilai yang ditawarkan tersebut Asri paham bahwa jam kerja tidak bisa setiap hari namun cukup 3x dalam seminggu dengan jam kerja cukup 2-3 jam, Dalam waktu cukup singkat, Asri memiliki keuntungan bersih sekitar Rp. 2 juta/bulan.
Wanita yang gemar mengoleksi benda-benda berwarna pink ini mulai mentargetkan bisnisnya untuk memiliki omzet Rp. 50 juta. Dengan doa dan tekad yang cukup tinggi, Asri berhasil menembus omzet yang ditargetkannya. Strateginya saat itu adalah variasi produk.
Tahun 2020, Asri mulai bekerjasama dengan teman yang memiliki keahlian bidang percetakan. Bersama-sama mereka mendirikan Smiling Kiddos yang disingkat dengan SK. Dari situlah awal wanita yang hobi berkreasi tangan ini memproduksi produknya sendiri mulai dari buku, stiker, worksheet, dll untuk anak.
Selain itu, dengan memiliki percetakan sendiri, Asri dapat berkreasi sesuai ide-idenya. Konten-konten buku yang dirasa selama ini kurang pas, dia buat pas sesuai kebutuhan anak, begitupun juga kualitas bahan kertas buku yang dirasanya kurang selama ini juga dia buat agar lebih berkualitas.
Jumlah pegawai BFC sendiri mengalami kenaikan. Hingga saat ini BFC memiliki pegawai berjumlah 3 orang yaitu 1 bagian admin dan 2 bagian packing. Sedang SK memiliki 5 pegawai untuk bagian kantor dan 3 bagian produksi.
Gaji yang diberikannya pun sekarang juga sudah UMR yaitu sekitar Rp. 4,3 juta bagi yang full time. Pada saat pandemi ini, Asri justru mengalami kenaikan omzet hingga ratusan juta rupiah dalam sebulan.
Diapun juga pernah merasakan penurunan omzet dalam sebulan menjadi Rp. 70 jutaan namun dengan kegigihannya, wanita yang asli berdarah Kota Pahlawan ini sempat meraih omzet hingga Rp. 150 jutaan dalam 1 bulan di tahun ini.
Ketika ditanya, apa strateginya, wanita yang saat ini aktif berbisnis ini menjawab, “doa, ketekunan dan kerja keras”
Untuk mengetahui produk BFC dan SK dapat dilihat di: https://shopee.co.id/asrirespati
IG: @smilingkiddos