
SuaraUMKM, jakarta – KemenkopUKM mengadakan forum diskusi baik secara online maupun offline yang diselenggarakan di Hotel Ultima Ratu bersama para Stakeholder baik Dinas terkait, Bank BRI, mahasiswa se-Kota Serang, Perguruan tinggi se-kota Serang, BPC Hipmi Kota Serang, Kadin Kota Serang serta Organisasi Hipmikindo Kota Serang.
Menurut Deputi perekonomian RI bahwa “UMKM Indonesia sekitar 65,47 Juta terdampak Pandemi Covid-19 selama 2 tahun, sehingga ditahun 2022 UMKM Indonesia harus bangkit melalui kemudahan dalam UU Cipta Kerja No.11 tahun 2020”.
UU Cipta Kerja memudahkan para pelaku UMKM dalam perijinan dan pendampingan. Sebelum undang undang ini ada perijinan para pelaku usaha UMKM sangat sulit memperoleh perijinan dan berbiaya tinggi. Akan tetapi setelah ada undang-undang ini perijinan satu pintu bisa diakses melalu website OSS *Online Single Submision*.
Selain itu, narasumber yang hadir dalam acara ini adalah Ketua BPC HIPMI Kota Serang sekaligus DPC Hipmikindo Kota Serang, Rizaldy Amri menyampaikan bahwa “Kendala utama pelaku UMKM di Kota Serang adalah permodalan. Pasca Pandemi Covid-19, pelaku usaha membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya, maka diharapkan bagi perbankan untuk memudahkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan”. Usap Risaldy Amri
Sekitar 17 Ribu UMKM yang ada di Kota Serang perlu pembinaan berkelanjutan oleh semua pihak, kolaborasi pentahelix sangat penting dilaksanakan antara pemerintah, pendamping, akademisi, media dan perusahaan.

Inilah yang nantinya dapat mempercepat pertumbuhan UMKM sehingga dapat naik kelas dari skala mikro ke kecil dari skala kecil ke menengah dan skala menengah ke besar.