
SUARAUMKM.COM, Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Smart City memfasilitasi ruang bekerja bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) digital dengan membuka Jakarta Future City Hub di lantai 23 Jakarta Box (JB) Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Dilansir dari rilis resmi, dibukanya fasilitas tersebut merupakan hasil kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Kota Berlin Jerman dalam proyek Smart Change dengan pendanaan dari Uni Eropa.
“Sebuah fasilitas untuk membuat ekosistem digital di Jakarta bisa tumbuh lebih pesat lagi,” kata Anies saat meninjau ruangan tersebut, Kamis (28/04/2022).
Hub tersebut, ujar Anies, bisa digunakan sebagai tempat bagi para wirausahawan, pelaku usaha rintisan dan kegiatan digital untuk bisa bekerja bersama.
“Ini merupakan satu tempat di mana siapa saja bisa datang untuk saling bertemu, sehingga ada interaksi, saling belajar, berbagi pengalaman, tukar pikiran, dan kerja bersama,” ucapnya.
Lebih lanjut, Anies menjelaskan kekuatan dari pembangunan di bidang digital adalah kolaborasi. Diharapkan hub itu akan mendorong terbukanya lapangan kerja dengan memberdayakan wirausahawan dan memungkinkan kolaborasi lintas sektoral.
“Perhatikan saja sekarang semua tumbuh dalam bentuk kolaborasi. Tempat ini dipakai supaya kolaborasi, khususnya di area digital bisa berjalan dengan baik. Insya Allah September nanti bisa digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, Ina Lepel, Duta Besar Jerman untuk Indonesia mengatakan bahwa pihaknya mendukung inisiatif tersebut sebagai bagian dari Sister City, Jakarta-Berlin.
“Pengembangan perkotaan dan pengembangan lebih lanjut dari ekosistem start up adalah dua kepentingan utama yang sama-sama dimiliki kedua kota,” ucap Ina dalam kesempatan yang sama.
Pemprov DKI menilai kerja sama Jakarta-Berlin bisa berkontribusi bagi warga Jakarta dalam memiliki akses ekonomi dan teknologi. Sehingga bisa membantu meningkatkan kehidupan mereka.
Nantinya akan ada dua layanan utama di Jakarta Future City Hub, pertama adalah program dukungan wirausaha yang menjawab kebutuhan non-fisik seperti pelatihan, dan kedua adalah jejaring serta ruang untuk bekerja.
Selain sebagai ruang kerja bersama, Jakarta Future City Hub juga memiliki ruang-ruang komunal yang dapat mendukung ekosistem bisnis di Jakarta.