SUARAUMKM.COM, Jakarta – PT Berkah Instalasi Medika buat Alat Kesehatan Dalam Negeri (AKD) yang sebelumnya perusahaan tersebut hanya sebagai penyedia Alat Kesehatan Luar Negeri (AKL) yang dipasarkan di Indonesia.
Hal tersebut dikarenakan kebijakan pemerintah untuk mendorong pelaku UMK dan Industri kecil atau menengah untuk menggenjot produk lokal yang berkualitas.
Demikian disampaikan oleh Asep perwakilan dari PT Berkah Instalasi Medika dalam acara Business Matching Tahap Kedua, di Gedung SMESCO, Jakarta pada Sabtu yang lalu (16/4/2022).
“Kami ada beberapa produk, di mana ada 3 unggulan yang sudah masuk e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah), di antaranya ada HFNC, suction pump, dan dental aerosol. Nah untuk HFNC itu kami sudah TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) 42 persen,” lanjut Asep
Tidak hanya itu, Asep mengungkapkan bahwa dalam proses produksi, pihaknya melakukan kerja sama dengan PT ASKI (Astra Komponen Indonesia) untuk menciptakan produk lokal yang berkualitas.
“Walaupun ASKI adalah perusahaan yang memproduksi komponen otomotif, tetapi dalam pembuatan alat kesehatan tidak menjadi masalah bagi mereka,” ungkap Asep.
Lanjutnya, Asep mengkonfirmasi pihaknya sudah mendistribusikan produk AKL ke sekitar 100 atau hampir 200 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Indonesia.
“Mudah-mudahan setelah kami memproduksi AKD ini atau produk lokal dari kami, hasilnya akan bisa seperti AKL itu,” kata Asep.
Asep juga mengapresiasi keberpihakan pemerintah yang mewajibkan 40 persen anggaran belanja Kementerian atau Lembaga Negara dan Pemda untuk membeli produk lokal.
Asep berharap, dengan adanya kebijakan ini, perlahan impor untuk kebutuhan alat kesehatan bisa dihentikan dan beralih menggunakan alat kesehatan produk lokal.
“Harapan kami, produk atau alat yang kita punya atau kita jual bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia dan bermanfaat bagi rumah sakit yang ada di Indonesia,” katanya.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, bahwa produk dalam negeri yang dihasilkan para pelaku UMK dan Pelaku usaha kecil dan menengah sudah semakin berkualitas.
“Dengan ini, saya berharap jangan lagi ada produk impor dalam belanja pemerintah untuk produk yang dapat dihasilkan di dalam negeri. Sudah saatnya kita tingkatkan kolaborasi dengan produk UMKM,” katanya.
Terlebih, menurut Teten dengan valuasi nilai belanja pemerintah dan BUMN yang cukup besar, apabila separuhnya bisa dipenuhi oleh produk UMKM dan koperasi, maka akan berdampak sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi.
“Dengan begitu akan ada lapangan kerja baru bermunculan dan menjadikan daya saing produk UMKM semakin berkelas,” kata Teten.