spot_img

Dari Dapur Rumah ke Rak Pasar Modern: NAY’S BAGOY, Bawang Goreng Lokal yang Siap Mendunia!

Dari Dapur Rumah ke Rak Pasar Modern: NAY’S BAGOY, Bawang Goreng Lokal yang Siap Mendunia!, suaraumkm

SuaraUMKM, Apa jadinya jika bawang goreng bukan hanya pelengkap, tapi jadi bintang utama di meja makan? Inilah yang dibuktikan oleh Wahyu Wulandari, founder NAY’S BAGOY, produk bawang goreng khas Tuban yang kini naik kelas — dari dapur rumah tangga hingga menembus pasar modern dan masuk Top 350 PFpreneur oleh Pertamina Foundation.

Dibuat dengan tangan sendiri, NAY’S BAGOY bukan sekadar bawang goreng. Ia adalah perpaduan antara rasa gurih alami, tekstur renyah tanpa tepung, dan aroma nostalgia yang menggoda selera. Bukan hanya makanan, ini adalah pengalaman rasa — dan itu yang membedakannya dari produk serupa di pasaran.

dokumentasi coach faran yang turut menanggapi perkembangan NAY’S BAGOY sebagai salah satu umkm lulusan pfpreneur, suaraumkm

“UMKM seperti NAY’S BAGOY punya keunggulan yang tidak dimiliki produk massal: cerita, rasa, dan ketulusan. Itu nilai yang tidak bisa ditiru, hanya bisa dirasakan.”
Coach Faran, Founder Wiranesia Inkubator

dokumentasi produk unggulan NAY’S BAGOY, suaraumkm

Bawang Goreng Biasa? Tidak untuk NAY’S BAGOY.

NAY’S BAGOY lahir dari kebutuhan akan pelengkap makanan yang alami, sehat, dan tetap lezat. Dalam setiap toplesnya, terdapat proses panjang yang tidak terlihat:

✅ Menggunakan bawang pilihan dengan kadar air rendah
✅ Proses sortir manual dan ketat
✅ Tanpa tepung, tanpa pengawet, tanpa pewarna
✅ Diproses higienis dan dikemas secara menarik
✅ Rasa autentik khas bawang asli, bukan rekaan pabrik

Inilah mengapa produk ini banyak dicari, tak hanya oleh ibu rumah tangga, tapi juga rumah makan modern, reseller kuliner, hingga pemburu oleh-oleh khas Tuban.

dokumentasi proses pembuatan bawang goreng NAY’S BAGOY, suaraumkm

Perjuangan yang Renyah dan Penuh Arti

Memulai dari dapur rumah dengan modal pas-pasan, Wahyu tak pernah menyangka bahwa satu toples bawang goreng bisa membuka pintu rezeki yang lebih besar. Konsistensi dalam rasa dan tampilan menjadi tantangan berat di awal, apalagi bersaing dengan produk murah yang membanjiri pasar.

BACA JUGA :  MenkopUKM Teten Masduki Minta Generasi Muda Untuk Memperkuat Penasaran Produk UMKM

“Ada pelanggan yang bilang bawang goreng NAY’S BAGOY mengingatkan dia pada masakan ibunya. Di situ saya sadar, bahwa makanan ini bukan sekadar bisnis, tapi bisa membawa pulang kenangan,”
Wahyu Wulandari, Founder NAY’S BAGOY

Dari satu pelanggan setia ke komunitas, dari mulut ke mulut ke jejaring UMKM nasional — kini NAY’S BAGOY dikenal luas secara lokal, dan siap ekspansi lebih besar.

dokumentasi wahyu wulandari owner dari NAY’S BAGOY, suaraumkm

Potensi Besar di Balik Satu Toples Kecil

Dengan kualitas yang terus dijaga dan kemasan yang makin elegan, NAY’S BAGOY kini sudah siap menjangkau pasar yang lebih luas — baik online maupun offline, bahkan masuk ke pasar modern.

📌 Tertarik mencoba atau menjadi reseller? Hubungi langsung:
📍 JL. Jeruk Blok A2/14, Perbon Permai, Tuban, Jawa Timur
📱 WhatsApp: 0813-3222-6454
📷 Instagram: @naysbagoy (segera aktif)

 

NAY’S BAGOY Adalah Bukti Bahwa Produk Rumahan Bisa Jadi Kebanggaan Nasional

Saat ini, Wahyu berharap mendapatkan pendampingan lanjutan dalam hal manajemen dan pemasaran digital, agar NAY’S BAGOY bisa menembus pasar nasional dan bahkan ekspor.

“Kami percaya bahwa produk yang dibuat dengan hati akan menemukan jalannya. Harapannya, NAY’S BAGOY bisa menjadi bagian dari cerita sukses UMKM Indonesia di masa depan,”
Wahyu Wulandari

 

💡 Dukung Produk Lokal, Cintai Rasa Asli Indonesia

Kalau Anda pecinta kuliner yang mencari produk renyah, alami, dan penuh kenangan, NAY’S BAGOY wajib dicoba. Dan jika Anda pelaku UMKM lain, kisah ini adalah pengingat bahwa konsistensi dan cinta terhadap produk sendiri adalah kunci bertahan di pasar yang kompetitif.

Artikel ini dipersembahkan oleh SuaraUMKM.com — Tempat di mana kisah kecil membangun dampak besar untuk ekonomi lokal.

BACA JUGA :  Bunga Bukan Sekadar Hadiah. Di Tangan Dea, Bunga Menjadi Bahasa Cinta yang Hidup
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

Respon Menteri UMKM Soal Purbaya Ingin Baju Impor Bekas Didaur Ulang

Jakarta - Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)...

BRI KC Pancoran Dorong Transformasi Digital Perbankan Melalui BRImo

JAKARTA - BRImo, aplikasi online perban­kan terlengkap dari BRI...

Citayam All Star Meriahkan Aksi Seni di Kota Tua, Dukung Pelaku Konveksi Lokal

JAKARTA - Para pelaku UMKM di bidang konveksi, seniman...

BRI KC Pancoran Berbagi Makanan Jumat Berkah

Jakarta - Sebagai wujud kepedulian sosial dan semangat berbagi...