SuaraUMKM, Jakarta – Memasuki era digital, belanja melalui smartphone telah mencapai beberapa tonggak baru. Pencarian terkait dengan belanja online meningkat 120% dalam beberapa tahun terakhir menurut Google. Meningkatnya angka pencarian ini menunjukkan bahwa smartphone memainkan peran penting dalam mendorong pembeli untuk melakukan transaksi.
Pembeli sekarang ini menggunakan smartphone mereka untuk melakukan berbagai aktivitas. Mulai dari saya ingin tahu menjadi saya ingin beli (dan yang terpenting, menjadi saya ingin membeli lagi). Aktivitas-aktivitas ini merupakan peluang luar biasa bagi para pemasar (marketers) maupun penjual. Terutama bagi mereka yang memasarkan produknya melalui aplikasi smartphone.
Baca Juga: Tips Promosi Biaya Minim Dengan Hasil Maksimal Untuk Bisnis Online
Beberapa aplikasi smartphone yang berfungsi sebagai toko online memberikan fitur unik bagi para pemasar maupun penjual untuk mencocokan pesan dalam pemasaran dengan target audience. Apa yang mereka cari? Di mana mereka? Siapa saja yang berbelanja. Hal semacam ini jelas tidak akan ditemukan di dalam toko offline.
Riset pencarian Google terbaru telah memberikan kita wawasan baru tentang bagaimana pemasar maupun penjual dalam aktivitas ini.
- Mobile Shopping telah menciptakan “etalase” yang baru. Ungkapan ini mewakili sebuah transformasi dari offline ke online. Banyak konsumen melakukan pencarian sebelum pembelian. Menurut CMO Google Asia Pasific Simon Kahn, 66% orang Indonesia melakukan pembelian menggunakan smartphone. Semakin banyaknya toko fisik ke digital membuat konsumen turut pula beralih.
- Konsumen kini lebih “lapar” daripada sebelumnya untuk informasi produk-produk yang dekat dengan mereka. Pencarian melalui Google untuk pencarian barang atau jasa yang dekat dengan si pencari meningkat 2.4 X per tahunnya. Tidak dipungkiri dengan adanya mesin pencari Google banyak orang mencari referensi mengenai barang atau jasa yang akan dibelinya.
- Iklan yang menunjukkan persediaan toko mendorong calon pembeli untuk membeli. Sebuah survey mengatakan 1 dari 4 orang yang tidak jadi membeli mengatakan mereka tidak mengetahui bila toko memiliki stok yang mereka inginkan. Aplikasi toko online dengan fitur yang lengkap dan update dari penjual/pemasar akan banyak membantu calon pembeli online.
- Smartphone kini layaknya konsultan riset untuk kebanyakan konsumen. Riset Google menunjukkan 82% pembeli mengatakan mereka berkonsultasi dengan smartphone mereka tentang pembelian yang akan mereka lakukan di toko. Para pemasar maupun penjual dapat melengkapi lebih baik lagi mengenai informasi produk mereka agar para calon pembeli bisa menemukan produk yang mereka inginkan.
- Toko mobile akan menjadi tren berbelanja di Indonesia ke depannya. Adanya gadget seperti smartphone telah mengubah cara kita berbelanja seperti sekarang ini. Dari menciptakan “pintu depan toko” sampai menjadi konsultan para konsumen, smartphone telah menjadi media berbelanja melalui aplikasi di dalamnya.
Data ini tentunya menjadi peluang bagi pelaku bisnis, utamanya adalah UMKM. Saat ini saja terdapat sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia, namun hanya 0,05 persen yang beralih menuju digital. Padahal sebagai tulang punggung perekonomian nasional, potensi UMKM akan berdampak luar biasa.
Mengapa tulang punggung? Karena UMKM di Indonesia menyumbang 60 persen PDB (Pendapatan Domestik Bruto) nasional. Namun, harus diakui tingginya pengguna internet sangat kontras dengan UMKM yang beralih ke digital. Nah, jika Anda adalah pelaku bisnis, sudahkah memanfaatkan peluang besar di depan mata ini?