spot_img

Demi buka peluang pasar UMKM, usaha batik harus dikembangkan

Demi buka peluang pasar UMKM, usaha batik harus dikembangkan, sumber : istimewa

SuaraUMKM, Jakarta – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KemenkopUKM) menilai bahwa industri batik harus terus dikembangkan guna menyerap lapangan kerja dan memajukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Industri batik yang menyerap lapangan pekerjaan ini patut untuk terus dikembangkan dan diperkenalkan baik secara digital ataupun kegiatan semacam ini akan membuka peluang pasar bagi UMKM,” ujar Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM, Deputi Bidang UKM KemenKopUKM Dwi Andriani Sulistyowati dalam acara “Abhinaya Abyakta Batik Jogja” secara daring di Jakarta, Minggu.

Sulistyowati mengatakan pemerintah terus mendorong UMKM untuk masuk dalam ekosistem digital. Selain itu, para perajin batik diharapkan dapat terus berkreasi dengan produk-produk yang inovatif agar bisa mengikuti tren pasar.

Berdasarkan rekapitulasi internal KemenKopUKM pada Juni 2022, terdapat 63,3 persen atau 19 juta UMKM yang telah bergabung di ekosistem loka pasar daring atau e-commerce. Angka ini diharapkan terus bertambah hingga tahun 2024.

Lebih lanjut, Sulistyowati menjelaskan saat ini 99,99 persen atau sebanyak 64,2 juta lebih merupakan usaha mikro kecil dan menengah. Sedangkan sebaliknya pada 0,01 persen atau 5.550 unit berada pada skala usaha besar yang menguasai lebih dari 40 persen produk domestik bruto (PDB).

UMKM hanya berkontribusi pada PDB sebesar 61 persen. Padahal jumlah tersebut telah memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 97,2 persen atau 117 juta pekerja dari daya serap tenaga kerja di dunia usaha.

Di sisi lain, jalinan kemitraan UMKM dengan usaha skala besar masih rendah yakni sebesar 60 persen pada tahun 2021 dan diharapkan bisa mencapai 75 persen di 2024.

“Untuk itu kepada para UMKM teruslah berkarya untuk ide-ide yang kreatif, inovatif menghasilkan produk yang premium mengikuti tren pasar dan tetap semangat karena ada sebanyak 22 kementerian, lembaga yang membina dan membantu UMKM untuk berkembang dan maju usahanya,” kata Sulistyowati.

BACA JUGA :  Wiranesia Inkubator, Armornesia, Dan Diginesia Menggelar Bukber 2023 Dengan Penuh Keakraban

Sumber informasi : antaranews

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

Silaturahmi & Buka Bersama Sambil Konsultasi Bisnis dan Belajar Bikin Konten Video Produk Bersama Wiranesia

SuaraUMKM, Jakarta, 10 Maret 2025 – Menyambut bulan suci...

Revolusi Industri Kecil: Program IKM Berkah Siap Ubah Nasib 10.000 Peserta di Kalimantan Tengah!

SuaraUMKM, Jakarta - Kalimantan Tengah, 6 Maret 2025 –...

Profil 17 Mentor Wirausaha: Pendamping Top 350 PFpreneur 2024 dalam 3 Bulan Transformasi Bisnis

SuaraUMKM, Jakarta - Setelah berakhirnya tahap kurasi final Program...

Pertamina Foundation dan Wiranesia Inkubator Sukses Gelar Inaugurasi dan Pameran UMKM PFpreneur 2024

SuaraUMKM, Jakarta - Pertamina Foundation, bekerja sama dengan Wiranesia...