
SuaraUMKM, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mendorong peningkatan investasi yang mendukung agenda ekonomi hijau (green economy) pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Hal itu untuk memulihkan ekonomi agar menjadi lebih kuat dan tangguh serta mempercepat Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Deveopment Goals/SDGs).
“Mengadopsi ekonomi hijau mungkin tampak menantang, tetapi hal itu mungkin dilakukan karena banyak UMKM lokal sudah mempraktikkannya dengan nilai tradisional dan kearifan lokal,” ujarnya dalam Side Event G20 bertajuk ” Green Economy and Sustainable Business” seperti dikutip dari Antara, Kamis (23/6).
Teten mengungkapkan, berdasarkan studi World Economy Forum tahun 2020, sektor ekonomi hijau diperkirakan menghasilkan peluang bisnis US$10 juta dan 395 juta lapangan pekerjaan pada 2030 di seluruh dunia.
Terlebih, menurut Teten, pandemi covid-19 selama dua tahun terakhir juga mendorong Indonesia untuk memanfaatkan ekonomi hijau. Dalam hal ini, adopsi bisnis yang mengedepankan keberlanjutan lingkungan menjadi penting.
Ia menyadari banyak pelaku bisnis dianggap enggan mengadopsi ekonomi hijau karena pertimbangan model teknis yang kompleks dan biaya produksi yang tinggi.
Kendati demikian, sebuah penelitian menyatakan penggunaan sumber daya ekonomi hijau di sektor industri dapat menghemat pengeluaran sebesar lebih dari US$600 miliar per tahun di Eropa saja.
“Praktik ekonomi hijau harus diterapkan pada bisnis yang sudah ada maupun bisnis baru di berbagai sektor industri,” ujarnya.
Sumber informasi : CNN Indonesia