
SUARAUMKM, Jakarta – DKI Jakarta raih gelar juara dalam ajang penghargaan bergengsi tingkat dunia, The 2022 WSIS Prizes, kategori ICT Applications: e-Science pada Selasa (31/5) lalu.
Hal itu disampikan oleh Anis Baswedan, selaku Gubernur DKI Jakarta melalui keterangan tertulisnya pada Rabu (1/6/2022).
“Pememberian penghargaan dilakukan di Jenewa, dan diwakili oleh Dinas Kominfotik dan Jakarta Smart City,” ungkap Anis.
WSIS, atau World Summit on the Information Society, adalah konferensi tingkat dunia tentang masyarakat informasi yang diselenggarakan oleh International Telecommunication Union (ITU), badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk teknologi komunikasi dan informasi.
Menurut Anis, Jakarta menjadi juara karena membawa inovasi sistem pengendalian banjir yang membantu prediksi potensi bencana sebelum terjadi, dan mengoptimalkan pengendalian ketika terjadi bencana banjir.
“Sistem ini juga berfungsi sebagai manajemen pengetahuan dalam pengendalian banjir. Pengetahuan dan pengalaman para petugas dikumpulkan ke dalam sistem informasi ini sehingga mempermudah dan mempercepat pengambilan keputusan dalam pengendalian banjir ke depan,” terang Anis.
Anis mengungkapkan, Jakarta menjadi juara setelah mengungguli empat finalis lain yaitu ZTE Corporation dari Tiongkok, Biomedical Neuroscience Insititut dari Universitas Chili, Artificial Intelligence Laboratory dari Universitas Udinese di Italia, dan Universitas Putri Nora binti Abdul Rahman dari Arab Saudi.
Anis mengatakan penghargaan ini turut membawa nama Indonesia dalam penghargaan global yang menjadi kebanggaan baginya.
Selain itu, menurutnya penghargaan ini juga mengikuti penghargaan sebelumnya yang diraih saat Jakarta mewakili Indonesia menjadi juara pertama di ajang ASEAN ICT Awards 2021 untuk kategori Public Sector.
“Terima kasih kepada semua yang telah bekerja dan berkolaborasi membangun sistem ini. Penghargaan yang diraih adalah bentuk pengakuan global terhadap inovasi, komitmen dan persistensi kita. Namun sebenarnya penghargaan tertinggi bagi Pemprov DKI Jakarta adalah kemajuan kota dan kebahagiaan warga Jakarta, dan kita tidak akan berhenti untuk selalu mengejarnya,” kata Anis.
Diketahui, Sistem ini adalah hasil dari kerja berbagai pihak, di antaranya Dinas Sumber Daya Air, Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Jakarta Smart City, dan juga kolaborasi dengan PT. XL Axiata dan SAS Institute.
Sistem ini juga memiliki tiga aspek, yaitu sensing (mendeteksi), understanding (memahami), acting (bertindak).
Aspek sensing mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sensor yang terpasang di lapangan.
Aspek understanding mengelola data menjadi informasi dengan menggunakan machine learning dan artificial intelligence.
Aspek acting mencitrakan informasi dalam dasbor terpusat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan oleh jajaran pengendali banjir di Pemprov DKI dan sebagai peringatan dini kepada masyarakat.