spot_img

Wabup Kuningan-Mentan Ajak Generasi Muda Bertani, Dijamin Auto Kaya!

KUNINGAN – Wakil Bupati Kuningan, HM Ridho Suganda, menyerukan kepada para petani supaya bisa mengoptimalkan hasil panen pertaniannya guna memperkuat ketahanan pangan. Salah satunya dengan melakukan regenerasi petani sehingga sektor ini makin kuat.

“Kaum muda-mudi, generasi milenial harus harus membanggakan profesi petani,” cetus dia melalui keterangan tertulisnya,

Ridho mengatakan, generasi muda Kabupaten Kuningan harus menyadari bahwa daerahnya memiliki lahan pertanian yang luas dan potensial.

“Kabupaten Kuningan merupakan salah satu daerah dengan stok pangan melimpah. Daerah yang diandalkan dalam ketahanan pangan negara. Kami minta para petani dapat mengolah dan memanfaatkan lahan pertaniannya secara optimal,” kata Ridho.

Dia menjelaskan, banyak kota/kabupaten di sebelah Kuningan ini sangat mengandalkan hasil pertanian dari Kabupaten Kuningan. “Mereka bisa menikmati hasil pertanian kita, kalau kita berproduksi dengan baik. Dan juga, mereka bisa mempunyai keuntungan karena petani Kuningannya masih bisa terus bertani,” lanjutnya.

Wabup Kuningan menyebutkan bahwasannya berprofesi sebagai petani harus menjadi sebuah kebanggaan. Karena menurutnya, petanilah yang menjadi poros utama negara ini. Maka dari itu, para petani agar dapat menularkan kemampuan bertaninya kepada para pemuda, supaya regenerasi petani terus berlanjut.

“Menjadi petani saat ini harus dijadikan kebanggan kita dalam melakukan sebuah profesi. Dan ini harus ditularkan kepada seluruh anak-anak muda. Nah kira-kira apa yang harus kita lakukan dari pihak pemerintah dengan masukan dari penyuluh dan bapak/ibu petani. Apa yang harus kita sampaikan ke para pemuda, supaya membuat pemikiran mereka ternyata jadi petani itu adalah profesi yang menjanjikan,” jelasnya.

Ridho mengapresiasi dengan hadirnya program IPDMIP. Menurutnya, program ini memberikan stimulus yang besar terhadap peningkatan kapasitas SDM pertanian Kabupaten Kuningan. “Terbukti setelah tiga tahun berjalan, ribuan pertanian terbantu dengan program-program IPDMIP,” jelas Ridho.

BACA JUGA :  Pemkab Bekasi Fokus Ciptakan Lapangan Kerja Sektor UMKM

Dia optimis dalam beberap tahun ke depan, pertanian Indoensia semakin maju khususnya Kabupaten Kuningan yang notabene salah satu lumbung pangan di Jawa Barat. “Swasembada Pangan, ekspor, dan kesejahteraan petani harus terus kita realisasikan,” tutup Ridho.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kalau sektor pertanian sangat menjanjikan. Terbukti di Indonesia yang tidak kena resesi dampak covid 19 adalah sektor pertanian.

“Maka dari itu pertanian kita harus kembangkan dengan kuat, apalagi pertanian adalah sektor yang tidak membuat masyarakat miskin,” tegas SYL-sapaannya-.

Lebih lanjut SYL menekankan pada masa pandemi Covid 19 ini, pertanian merupakan sektor yang tangguh bahkan menjadi satu-satunya sektor yang selamatkan perekonomian nasional. Oleh karena itu, panen padi ini menjadi pembuktian bahwa dalam tantangan apapun, pertanian selalu berproduksi.

“Pada kuartal II-2020 ini, BPS mencatat ada dua sektor yang pertumbuhan PDB-nya positif atau berkontribusi terhadap PDB nasional, yaitu pertanian dan telekomunikasi,” kata SYL.

“Sektor pertanian paling tinggi kontribusinya yakni 16,24 persen, sementara telekomunikasi hanya 1,29 persen. Ini adalah bukti sektor pertanian tidak terkena dampak akibat tantangan apapun sehingga kita harus bersinergi memperkuatnya ke depan,” lanjutnya.

Perlu diketahui, BPS mencatat nilai tukar petani (NTP) tercatat sebesar 100,09 persen pada Juli 2020, sehingga naik 0,49 persen dibanding NTP Juni 99,6 persen, dan Mei 2020 hanya 99,47. Begitu pun dengan ekspor, sektor pertanian mampu menyumbang 2,54 persen secara nasional senilai USD 0,35 miliar.

Pada saat sektor lain mengalami penurunan, ekspor pertanian pada Juli 2020, justru meningkat 24,1 persen dibandingkan Juni, dan 11,17 persen dibandingkan Juli 2019. “Semua ini pastinya karena kerja keras kita semua, karena jerih payah petani yang selalu tak berhenti menanam, para aparat yang selalu setia mengawal dan mendampingi. Dan saya ingin sinergi ini terus berjalan,” tandasnya.

BACA JUGA :  Berbasis Bisnis dan Profesionalisme, Pertanian Kini Memasuki Era Baru

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menegaskan program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat.

Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. “Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” jelas Dedi.

Dalam kesempatan itu, Dedi juga mengingatkan bahwa sektor pertanian adalah ‘emas 100 karat’. Menjanjikan dan tak pernah ingkar janji sehingga sangat prospektif untuk digeluti. “Terutama para pemuda dan milenial. Kita gerakan pertanian Indonesia, masa depan pertanian kita ada pada mereka,” pungkasnya. (ez)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

Silaturahmi & Buka Bersama Sambil Konsultasi Bisnis dan Belajar Bikin Konten Video Produk Bersama Wiranesia

SuaraUMKM, Jakarta, 10 Maret 2025 – Menyambut bulan suci...

Revolusi Industri Kecil: Program IKM Berkah Siap Ubah Nasib 10.000 Peserta di Kalimantan Tengah!

SuaraUMKM, Jakarta - Kalimantan Tengah, 6 Maret 2025 –...

Profil 17 Mentor Wirausaha: Pendamping Top 350 PFpreneur 2024 dalam 3 Bulan Transformasi Bisnis

SuaraUMKM, Jakarta - Setelah berakhirnya tahap kurasi final Program...

Pertamina Foundation dan Wiranesia Inkubator Sukses Gelar Inaugurasi dan Pameran UMKM PFpreneur 2024

SuaraUMKM, Jakarta - Pertamina Foundation, bekerja sama dengan Wiranesia...