spot_img

RSthelabel, Brand Zerowaste Fashion Lokal Sudah Masuk Pasar Singapura

Salah satu produk dari RSthelabel. Sumber: Instagram @rs_the_label.

SUARAUMKM.COM, Jakarta – Kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan menjadi tanggung jawab bagi semua umat manusia. Ancaman pemanasan global, rusaknya habitat, hingga polusi tanah, udara dan air bisa mengancam keberlangsungan hidup bagi generasi penerus. Tak terkecuali dari dunia fesyen yang juga menyumbang limbah untuk lingkungan.

Mengutip data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (SIPSN MENLHK), per tahun 2021 Indonesia menghasilkan 2,3 juta ton limbah tekstil. Atau setara dengan 12 persen dari limbah rumah tangga. Dari keseluruhan limbah tekstil tersebut, hanya 0,3 juta ton saja yang didaur ulang.

Angka pencemaran limbah tekstil yang masih besar tersebut menginisiasi RSthelabel, sebuah brand fesyen yang mengusung zerowaste fashion; suatu konsep untuk meminimalisir limbah produksi busana sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Kami memproduksi dan menjual zerowaste fashion, fesyen yang mengedepankan ramah lingkungan tanpa limbah kain,” ujar Riene Subiyanto, owner RSthelabel membuka perbincangan lewat pesan singkat, Kamis (02/06/2022).

Riene mengatakan, produk fesyen yang ia produksi adalah woman blouse, men blouse, outer, collar hingga cuff. Semuanya diproduksi secara rumahan, sehingga ia berani menjamin jika produksinya lewat tangan terampil yang teliti, ditambah dengan quality control yang ketat.

RSthelabel, lanjut Riene telah dirintisnya sejak awal tahun 2019. Karena melihat besarnya angka pencemaran limbah produk fesyen yang mengkhawatirkan, ditambah gaya hidup ramah lingkungan (green lifestyle) yang semakin diterima di masyarakat membuatnya berpaling kepada konsep zerowaste fashion pada Juni 2020.

“Bisnis ini dibuat tidak hanya untuk meraup keuntungan, tetapi juga memikirkan masa depan bumi dari dampak buruk limbah kain, maka RSthelabel menciptakan zerowaste fashion,” jelasnya.

Karena zerowaste fashion, maka pola pembuatan busana dibuat sedemikian rupa sehingga tidak meninggalkan limbah kain. Ia pun menjelaskan terdapat beberapa model busana menggunakan sisa guntingan perca yang digunakan sebagai motif untuk busana itu sendiri.

BACA JUGA :  Kalah Bersaing dengan Online, Pasar Tanah Abang Sepi
Produk yang menggunakan motif dari sisa potongan kain perca, meminimalisir limbah tekstil. Sumber: Instagram @rs_the_label.

Peraih Digital Creative Entrepreneurs (DCE) powered by Telkomsel dalam kategori fashion ini memiliki rumah produksi di bilangan Karanggayam Surabaya dan di Mojokerto. Produk-produknya dijual dalam rentang harga Rp35-Rp219 ribu. Harga yang masih terjangkau untuk sebuah produk berkualitas yang dibuat unik dan ramah lingkungan.

Produk RSthelabel dijual secara online lewat marketplace, email marketing atau pun sosial media. Riene mengatakan, produknya telah ia kirim ke hampir seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan terbaru ia berhasil memasarkan brand RSthelabel ke negeri tetangga Singapura lewat B2B marketplace.

“Alhamdulillah dapat respon positif, produk unggulan yang paling laris saat ini ada find me outer dan detachable collar (kerah lepas pasang),” ujar Riene.

Ditanya mengenai omset yang dihasilkan, Riene mengaku sudah memiliki omset di atas 50 juta pertahun. Dirinya optimis RSthelabel akan meraih omset lebih besar lagi ke depan karena pulihnya kondisi ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Masyarakat belum sepenuhnya sadar dampak limbah tekstil

Kesadaran terhadap dampak berbahaya dari limbah tekstil menurut Riene masih belum begitu besar di masyarakat. Dibanding kesadaran terhadap polusi udara atau penggunaan plastik, masyarakat masih banyak yang belum teredukasi mengenai bagaimana seharusnya limbah kain itu ditangani. Hal tersebut tentu menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis zerowaste fashion miliknya.

“Masyarakat belum aware tentang dampak dari limbah kain, maka harus selalu memberikan edukasi melalui (zerowaste) fashion ini,” ungkap Riene.

RSthelabel sendiri telah menyiapkan beragam strategi pemasaran seperti melakukan edukasi terkait bahaya limbah tekstil baik di sosial media maupun di saat mengikuti bazaar atau pameran.

Riene berharap, ke depan dengan semakin pedulinya masyarakat mengenai dampak limbah tekstil juga permasalahan lingkungan (social environment) lainnya, visi misi dari brand RSthelabel bisa tersampaikan. Pasar zerowaste fashion diharapkan bisa terus tumbuh dan bertambah luas.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kualitas Manajemen UMKM, Pemkab Bengkalis Gelar Diklat

“Jangan memulai sesuatu karena tren tetapi mulailah sesuatu karena kita tahu ada tujuan yang jauh lebih besar dari itu,” ujar Riene.

Bagi yang ingin lebih tahu mengenai produk zerowaste fashion dari RSthelabel bisa mengunjungi halaman Instagram di @rs_the_label. Bagi yang ingin langsung membeli bisa ke Shoppe marketplace rs_thelabel.

“Bisa follow akun IG @rs_the_label, kita juga ada di Shopee rs_thelabel,” tulis Riene.

Riene juga membuka peluang usaha menjadi reseller RSthelabel bagi yang ingin ikut serta berbisnis sambil menjaga lingkungan. Pasar di bidang ini akan terus berkembang, terlebih gaya hidup ramah lingkungan (green lifestyle) kini semakin digandrungi oleh generasi milenial dan generasi Z.

“Bagi yang berminat jadi reseller bisa langsung DM Instagram atau ke WA 08999164462,” pungkas Riene.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

Silaturahmi dan Semangat Naik Kelas: Pemprov Kalteng Rangkul Ribuan IKM Lewat Pelatihan Digital

SuaraUMKM, Jakarta — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas...

Desain Jadi Lebih Mudah! Ini Tips Memakai Canva untuk Pemula yang Ingin Tampil Profesional

SuaraUMKM, Jakarta – Di tengah arus digitalisasi yang semakin...

Workshop Amerop Business Academy Latih Generasi Muda Hadapi Masalah Nyata Bisnis Global

SuaraUMKM, Jakarta, 10 April 2025 – Dalam rangkaian program...

Kolaborasi Lintas Sektor, PPIDK Amerop Gelar Webinar Internasional untuk Cetak Inovator Muda

SuaraUMKM, Jakarta, 10 April 2025– Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia...