spot_img

Penuhi Kebutuhan Pangan, Petani Tuban Hasilkan Pupuk Organik

Tuban – Untuk memenuhi kebutuhan pangan, para petani Tuban menggenjot produktivitas pertanian dengan membuat pupuk organik.

Upaya para petani Tuban, yang merupakan lokasi penerima program IPDMIP, mendapat apresiasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

“Petani harus memiliki inisiatif untuk menggenjot pertanian. Jika hanya tergantung dengan pupuk subsidi, tentu sangat terbatas. Cara terbaik dalah membuat pupuk organik,” katanya.

Proses pembuatan pupuk organik di Tuban, dilakukan dengan menggunakan tanah bekas kotoran sapi dicampur dengan sekam padi dan EM4 (mikroorganisme dekomposer).

Pembuatan pupuk organik dengan bantuan bakteri EM4 ini dibuat melalui proses fermentasi menggunakan bakteri (microorganisme). Sampah organik dengan proses EM4 dapat menjadi pupuk organik yang bermanfaat meningkatkan kualitas tanah.

Penyuluh pertanian, Bejo Munanto, mengatakan peran pupuk organik cukup besar terhadap perbaikan sifat fisika, kimia biologi tanah serta lingkungan. Pupuk organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan mengalami beberapa kali fase perombakan oleh mikroorganisme tanah untuk menjadi humus.

“Bahan organik juga berperan sebagai sumber energi dan makanan mikroba tanah sehingga dapat meningkatkan aktivitas mikroba tersebut dalam penyediaan hara tanaman,” tutur Bejo Munanto.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi, menjelaskan, pemakaian pupuk organik secara berkesinambungan akan memberikan keuntungan dan manfaat dalam pemakaian jangka panjang yaitu, mampu berperan memobilisasi atau menjembatani hara yang sudah ada ditanah sehingga mampu membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh akar tanaman.

“Pupuk organik membantu menjaga kelembaban tanah dan mengurangi tekanan atau tegangan struktur tanah pada akar-akar tanaman. Pupuk organik dapat meningkatkan struktur tanah dalam arti komposisi partikel yang berada dalam tanah lebih stabil dan cenderung meningkat. Karena struktur tanah sangat berperan dalam pergerakan air dan partikel udara dalam tanah,” katanya.

BACA JUGA :  Program Jawara UMKM Solo Siap Dampingi UMKM Naik Kelas
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

Silaturahmi & Buka Bersama Sambil Konsultasi Bisnis dan Belajar Bikin Konten Video Produk Bersama Wiranesia

SuaraUMKM, Jakarta, 10 Maret 2025 – Menyambut bulan suci...

Revolusi Industri Kecil: Program IKM Berkah Siap Ubah Nasib 10.000 Peserta di Kalimantan Tengah!

SuaraUMKM, Jakarta - Kalimantan Tengah, 6 Maret 2025 –...

Profil 17 Mentor Wirausaha: Pendamping Top 350 PFpreneur 2024 dalam 3 Bulan Transformasi Bisnis

SuaraUMKM, Jakarta - Setelah berakhirnya tahap kurasi final Program...

Pertamina Foundation dan Wiranesia Inkubator Sukses Gelar Inaugurasi dan Pameran UMKM PFpreneur 2024

SuaraUMKM, Jakarta - Pertamina Foundation, bekerja sama dengan Wiranesia...