
SuaraUMKM, Jakarta – PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah melakukan survei potensi ekspor terhadap sejumlah UMKM binaan di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hasilnya, beberapa UMKM akan melalui tahap selanjutnya berupa mengikuti pameran hingga ke luar negeri.
“Berdasarkan survei teman-teman ada juga kandidat yang sudah akan dipantau untuk ke tahap selanjutnya,” ujar Area Manager Communication, Relation, dan CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulsel, Fahrougi Andriani Sumampouw, pada Selasa (6/12/2022).
Beberapa UMKM potensial menurutnya antara lain UMKM Maskerade yang menjual baju-baju dan kain tenun lokal khas Sulsel. Kemudian serta UMKM Anyam Mandiri yang membuat kerajinan dari eceng gondok.
“Yang contoh kemarin itu ada dari Anyam Mandiri dan Maskerade yang berangkat ke acara SMEXPO di Jakarta,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, UMKM Anyam Mandiri yang berada di bawah binaan Pertamina ini bahkan sudah berkembang di pasar ekspor. Menurut dia, adanya UMKM binaan Pertamina yang terus berkembang juga merupakan suatu kebanggaan bagi mereka serta dapat menjadi inspirasi bagi yang lainnya.
“Kalau yang ikut expo kemarin itu produknya dari kerajinan tangan eceng gondok, Ibu Elsa, itu sudah bergabung mungkin dari tahun 2019/2020. Jadi dia setiap tahunnya terus berkembang,” jelasnya.
“Kemarin juga dia ada rencana beliau mau pameran di Amerika. Nah itu merupakan suatu kebanggaan dan menginspirasi teman-teman mitra binaan juga,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program kemitraan antara Pertamina dengan para pelaku UMKM sudah berjalan sejak 1993. Saat ini sudah ada sekitar 2.000 UMKM mitra Pertamina yang bergabung dari wilayah Sulawesi.
“Program kemitraan ini kita jalankan sudah dari tahun 1993. Jadi sampai saat ini ada sekitar 2.000 mitra binaan yang sudah berkembang, sudah maju, sudah Mandiri di seluruh wilayah Pulau Sulawesi ini,” ujar Fahrougi.
Saat ini mitra pelaku UMKM binaan terdiri dari berbagai sektor. Mulai dari dari sektor perindustrian, perdagangan, jasa, perikanan, serta berbagai sektor lainnya. Dari seluruh mitra UMKM binaan Pertamina, sudah ada beberapa yang mampu menjangkau pasar ekspor.
“Ini mayoritas yang memulai baru, mitra usahanya itu hampir sebagian besarnya mandiri,” jelasnya.
Selain itu, Pertamina juga menggandeng Bea Cukai untuk memberikan edukasi dalam mendorong penguatan ekspor bagi pelaku UMKM di Sulsel. Diketahui saat ini baru 15 persen dari seluruh pelaku UMKM di Indonesia yang telah melakukan ekspor.
“Memang untuk yang berhubungan dengan kami, dengan Bea Cukai sendiri, dalam kegiatan ekspor impor itu belum mencapai 15 persen. Jadi masih sangat kecil dibandingkan rasio UMKM di negara-negara lain,” ujar Pemeriksa Bea dan Cukai KPBC Makassar, Efie Kurniawan Thaha.
Efie menyebutkan kondisi eskpor UMKM Indonesia bahkan jauh di bawah Malaysia dan Thailand. Sementara UMKM juga memiliki peran penting sebagai penopang ekonomi Indonesia.
“UMKM saat ini bisa disebut sebagai penopang ekonomi kita karena 98 persen sampai 99 persen tenaga kerja Indonesia kita ada di UMKM,” kata Efie.
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini pihaknya mencoba memberikan edukasi kepada pelaku UMKM agar produk yang dipasarkan dapat menjangkau pasar eskpor.
Sumber Informasi : Detik.com