
Jakarta – Federasi Serikat Pekerja Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (FSP Parekraf) akan menggelar musyawarah nasional (munas) pertama. Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan dukungannya agar industri itu berjalan kondusif dan sejahtera.
Hal itu diutarakannya saat beraudiensi dengan FSP Parekraf KSPSI di Gedung Sapta Pesona pada 13 Mei 2022. Munas ini akan dilaksanakan pada pada tanggal 21-22 Juni 2022 di Inna Bali Heritage Hotel.
“Kami berharap dengan adanya kemitraan dengan Serikat Pekerja Parekraf ini bisa mempercepat pemulihan ekonomi kita, membuka peluang usaha, dan membuka lapangan kerja yang luas,” kata Sandiaga, dalam siaran FSP Parekraf.
“Yang pertama, tugas kementerian adalah memastikan agar supaya industri ini kondusif dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja parekraf. Kedua, kementerian siap berkolaborasi untuk up-skilling, re-skilling, dan new-skilling pekerja di bidang parekraf,” terang dia.
FSP Parekraf dideklarasikan di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 30 Maret 2022. Kurang dari tiga bulan kemudian ada pengurus pusat dan sekurangnya 13 pengurus daerah dari Aceh sampai Sulawesi Barat.
“Sikap proaktif masyarakat sangat diperlukan untuk mempercepat pemulihan negeri. FSP Parekraf yang anggotanya terkena dampak langsung yang sangat besar akibat pandemi ini, sangat siap bersinergi dengan pemerintah dan pihak swasta,” tutur Ketua Umum FSP Parekraf KSPSI Jumhur Hidayat dalam siaran pers.
“Salah satu tujuan kami menyelenggarakan munas dengan tema ‘Indonesia Sehat Pariwisata Bangkit’ ini sebagai ikhtiar untuk berkoordinasi menyusun program yang sekiranya dapat membantu pemerintah demi tercapainya bangsa yang sehat yang diharapkan menjadi monumen kebangkitan pariwisata Indonesia,” imbuh dia.
Dilanjutkan Kepala Bidang Ekonomi Kreatif FSP Parekraf, Z Apriliantony, pihaknya juga mengupayakan sejumlah rancangan kerja supaya para pekerja di sektor tersebut terus berjuang, konsisten dan mendapat keamanan serta kenyamanan dalam berkarya.
Adapun rinciannya, pengembang permainan, arsitektur, desain interior, musik, seni rupa, desain produk, fesyen, kuliner, film, animasi dan video, fotografi, desain komunikasi visual, televisi dan radio, kriya, periklanan, seni pertunjukan, penerbitan serta aplikasi.
“Terkait bidang pekerjaan yang ditekuni, diharapkan dapat ditemukan jalan keluar terbaik. Dengan adanya kami maka para anggota akan mendapatkan pendampingan dan solusi dari tiap masalah yang kita kerjakan bersama-sama dengan berbagai terobosan yang dilakukan,” katanya.
Sumber informasi : detik.com