SUARAUMKM.COM, Jakarta – Lembaga Keuangan dan Perbankan Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), sukses menggelar diskusi publik di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta, dengan tajuk Startegi Peningkatan Pembiayaan UMKM dalam Rangka Pemilihan Ekonomi Nasional. Kamis (14/4/2022).
Dalam kegiatan tersebut, diisi oleh berbagai narasumber terkemuka seperti, Kepala Bagian Hubungan Kelembagaan Ojk, Freddy Rahmandi, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Fathan Subchi, Perwakilan BI DKI Jakarta, Djoko Raharto dan Sekjen Komite Ekonomi Rakyat Indonesia Semesta, Hery Haryanto Hazrumi.
Direktur Lembaga Keuangan dan Perbankan (LKP) PB PMII, Fahmi Dzakky mengatakan, bahwa dalam perbaikan dan pemberdayaan UMKM, pihaknya melihat ada peluang besar bagi anak-anak muda, khususnya mahasiswa sebagai bagian dari pelaku utama UMKM.
Karena menurutnya, hambatan utama bagi pelaku UMKM adalah kebiasaan lembaga-lembaga keuangan enggan memberikan akses pembiayaan karena tidak terpenuhinya syarat.
Lanjutnya ia menyinggung prihal pelaku UMKM yang abai dalam pencatatan, terkhusus dalam pemenuhan syarat-syarat lainnya.
“Buktinya Data yang ditunjukkan BPS, kemenkop dan UKM atau yang lainnya, menunjukkan lebih dari 80% UMKM belum tersentuh akses kredit,” ungkap Fahmi.
Oleh karena itu, pihaknya menawarkan solusi kepada lembaga terkait, agar membuka lembaran utama baru dalam rangka program strategis nasional, yaitu pembiayaan UMKM di kalangan mahasiswa.
“Di sini, saya melihat ada peluang besar di Organisasi PMII ini, ada lebih dari 130 ribu anggota di Seluruh Indonesia bahkan di beberapa negara di dunia, mahasiswa yang ber-PMII ini bisa didorong menjadi kekuatan baru dalam proses pemberdayaan UMKM,” terangnya.
Harapannya, PMII bisa menjadi elemen penting dalam upaya peningkatan pembiayaan UMKM di kalangan mahasiswa dan menjadi bagian dari elemen utama peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, Ia menegaskan bahwa peluang tersebut selanjutnya akan dibangun dalam bentuk Koperasi yang mampu bersinergi dengan berbagai instansi pemerintah maupun swasta khususnya dalam hal pemberdayaan UMKM.
“Dalam Koperasi tersebut, dalam pembiayaan, pelatihan dan pendampingan UMKM, kami targetkan kepada mahasiswa yang menjadi anggota koperasi,” tegasnya.
Pihaknya berharap, Koperasi ini bisa menjadi ekosistem ekonomi baru bagi anak muda untuk menumbuh-kembangkan usaha-usaha mereka. Selain itu, sebagai peran strategis anak muda dalam hal ini PMII untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Bendahara Umum PB PMII Sahabat panji mengatakan, Pembangunan UMKM kini telah menjadi peluang yang harus dimaksimalkan dengan baik sehingga dapat meningkatkan perekonomian mikro yang ada di masyarakat.
“Pembangunan UMKM bisa menjadi peluang penting dalam membangun ekonomi masyarakat dalam rangka pemulihan percepatan perekonomian pasca pandemi, maka Mahasiswa penting dilibatkan,” ujar Bendahara PB PMII, sahabat Panji.
PB PMII mengapresiasi Legislator yang turut serta mendorong lembaga-lembaga untuk segera merevisi kebijakannya, Bank Indonesia dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 23/13/PBI/2021 tentang Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Tidak hanya itu, PB PMII juga turut mengapresiasi OJK yang mampu mengkonsolidasikan fungsi mikroprudensial dengan Lembaga- Lembaga Penyalur Kredit Pembiayaan, beserta lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan pembiayaan UMKM.
Diketahui, selama hampir 2 dekade soko guru (tiang utama) ekonomi Indonesia adalah UMKM. Kontribusi terhadap Product Domestic Bruto (PDB) atau GDP lebih dari 50%.
Bahkan Beberapa fenomena krisis mulai dari krisis ekonomi 1997-1998, kemudian krisis ekonomi global 2008, dan terakhir resesi akibat pandemi. Terbukti pertahanan terkuat dan utama kita adalah UMKM, ini menunjukkan betapa pentingnya UMKM bagi perekonomian Indonesia.(*)
Reporter: Taufik Rohmatul Insan
Editor: Agung Herdiansyah