
SuaraUMKM, Jakarta – Banyak pelaku UMKM yang merasa sudah bekerja keras, tetapi bisnisnya tetap stagnan. Salah satu penyebab utama adalah pola pikir yang belum tepat dalam menentukan target bisnis dan strategi pertumbuhan. Program pelatihan dan pembinaan gratis Wiranesia Inkubator mengajak para pengusaha untuk memahami bagaimana cara membangun pola pikir yang benar agar usaha mereka berkembang secara berkelanjutan.

Mengapa Pola Pikir Itu Menentukan Kesuksesan UMKM?
Banyak pengusaha UMKM yang hanya fokus pada omzet tinggi tanpa mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti kapasitas produksi, target pasar, dan strategi pemasaran. Padahal, tanpa pola pikir yang strategis, bisnis bisa mengalami masalah seperti produksi yang tidak mampu memenuhi permintaan, kesalahan dalam menentukan harga, atau bahkan kehilangan pelanggan karena keterlambatan pengiriman.
Kesalahan Pola Pikir yang Sering Terjadi
- Menargetkan Omzet Tanpa Menghitung Kapasitas Produksi
Seorang pengusaha harus menetapkan target omzet berdasarkan kapasitas produksi yang dimilikinya. Jika produksi maksimal hanya 1.000 unit per bulan dengan harga jual Rp50.000, maka target omzet realistis adalah Rp50 juta. Jika menargetkan Rp100 juta tanpa meningkatkan kapasitas produksi, maka akan timbul masalah keterlambatan dan ketidakpuasan pelanggan.
- Tidak Memiliki Strategi Penjualan yang Jelas
Banyak UMKM hanya mengandalkan penjualan spontan tanpa strategi pemasaran yang solid. Untuk mencapai target omzet, seorang pengusaha harus mengetahui berapa unit yang harus terjual dan siapa saja calon pembeli potensialnya.
- Mengabaikan Database Calon Pembeli
UMKM sering kali tidak memiliki database calon pembeli yang jelas. Padahal, tanpa data ini, pemasaran menjadi tidak terarah dan penjualan sulit meningkat.

Calon pembeli dapat dikategorikan menjadi tiga jenis:
Pembeli Langsung – Keluarga, teman, komunitas sekitar.
Pembeli Institusi – Perusahaan, kampus, organisasi yang membutuhkan produk dalam jumlah besar.
Pembeli Pemerintah – Instansi pemerintah yang memiliki anggaran belanja besar.
Pola Pikir yang Harus Diubah Agar UMKM Bisa Naik Kelas
Seorang pengusaha UMKM harus memahami hubungan antara kapasitas produksi, target omzet, dan strategi penjualan. Berikut adalah pendekatan yang benar:
Target Omzet Bulanan harus sesuai dengan Kemampuan Produksi yang tersedia.
Kemampuan Produksi menentukan jumlah Unit yang Harus Terjual.
Unit yang Harus Terjual bergantung pada Database Calon Pembeli.
Tanpa memahami hubungan ini, UMKM akan terus mengalami kesulitan dalam berkembang.

Tugas untuk Peserta Program
Sebagai bagian dari program Wiranesia Inkubator, peserta diberikan tugas untuk:
✅ Menghitung target omzet berdasarkan kapasitas produksi.
✅ Menentukan jumlah unit yang harus terjual untuk mencapai target omzet.
✅ Menyusun database calon pembeli berdasarkan kategori (B2B, B2C, dan Pemerintah).
✅ Membuat narasi penawaran sesuai dengan target pasar yang telah ditentukan.
Jika masih ada pertanyaan atau kendala, peserta dapat membahasnya dalam sesi konsultasi usaha bulanan via Zoom.
Jangan Biarkan Bisnis Stagnan, Ubah Pola Pikirmu Sekarang!
Jangan sampai pola pikir yang salah membuat usaha Anda tidak berkembang! Ikuti program pelatihan Wiranesia Inkubator dan ajak sesama pelaku UMKM untuk bergabung. Program ini 100% gratis dan bertujuan untuk membantu UMKM naik kelas!
Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui akun Instagram @wiranesia.inkubator dan @faransyahjaya.