spot_img

Kisah Bisnis Evi, Merajut Mimpi Menjadi Wanita Wirausaha Mandiri

Berawal dari hobi merajut, Evi Yusniaita Rodiaz berhasil membangun bisnis yang bertahan selama 10 tahun dengan beragam produk yang diminati hingga ke luar negeri. (Dok. Suara UMKM)
Berawal dari hobi merajut, Evi Yusniaita Rodiaz berhasil membangun bisnis yang bertahan selama 10 tahun dengan beragam produk yang diminati hingga ke luar negeri. (Dok. Suara UMKM)

Penulis : Coach Wiwin Nospitalia

SuaraUMKM, Jakarta – Merajut adalah hobi yang sudah lama ditekuni oleh Evi Yusniaita Rodiaz. Seiring berjalannya waktu, hobi ini berkembang menjadi sebuah ladang usaha yang menjanjikan. Perjalanan usahanya dimulai pada tahun 2010, ketika dia memulai bisnis rajutan secara online melalui Facebook. Setelah hampir sepuluh tahun berjalan, Evi kemudian membuka sebuah workshop di rumahnya sendiri di Perumahan Taman Cipayung Blok 7 No 24 RT 5 RW 27 Kelurahan Abadijaya Kec. Sukmajaya, Depok.

Semakin banyaknya permintaan dari pelanggan yang ingin melihat produknya secara langsung. Brand dengan nama Maukurajoet, mulai merambah ke media sosial seperti Instagram dengan akun @maukurajoet, memiliki situs web resmi di www.maukurajoet.com, dan juga berjualan di platform marketplace seperti Shopee dengan akun @maukurajoet. Produk-produk rajutannya meliputi tas, sepatu, placemate, dompet, hingga gantungan kunci yang unik dan lucu.

Brand Maukurajoet milik Evi Yusniaita Rodiaz yang menghadirkan beragam produk seperti tas, sepatu, placemate, dompet, hingga gantungan kunci yang unik dan lucu. (Dok. Suara UMKM)
Brand Maukurajoet milik Evi Yusniaita Rodiaz yang menghadirkan beragam produk seperti tas, sepatu, placemate, dompet, hingga gantungan kunci yang unik dan lucu. (Dok. Suara UMKM)

Selain menjadi seorang pengusaha, Bu Evi juga aktif dalam Asosiasi Rajut Indonesia (ARI) korda Depok, dan dia dipercayakan sebagai ketuanya. ARI adalah sebuah organisasi yang berfokus pada seni rajutan dan memiliki keanggotaan yang tersebar di hampir seluruh Indonesia.

ARI memiliki tujuan untuk memasyarakatkan seni rajutan, sehingga mereka mengajarkan rajutan kepada orang-orang dari berbagai latar belakang, mulai dari pemula hingga yang sudah mahir. Saat ini, ARI memiliki sekitar 60 anggota yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, hingga lansia. Basecamp atau kantor ARI berlokasi di UMKM Center ITC Margonda Depok.

Salah satu produk dari Maukurajoet yang sangat diminati pelanggan. (Dok. Suara UMKM)
Salah satu produk dari Maukurajoet yang sangat diminati pelanggan. (Dok. Suara UMKM)

Peserta workshop biasanya adalah ibu rumah tangga yang mencari kesibukan di rumah dan ingin mendapatkan tambahan pendapatan. Workshop dari @maukurajoet biasanya diadakan di toko mereka sendiri, dan jika ada permintaan di luar, mereka juga mengadakannya di food court dan mall. Namun, karena pandemi yang melanda, kegiatan ini sempat terhenti dan hingga sekarang, belum sepenuhnya pulih, hanya open bazar yang masih berjalan.

BACA JUGA :  Dorong Transformasi Digital, Kominfo Gelar Matchmaking Startup Kriya

Hal yang membahagiakan dalam perjalanan @maukurajoet adalah ketika produk-produk mereka menarik perhatian pembeli dari Brunei Darussalam dan Malaysia. Di Brunei, pesanan datang dari individu yang melihat postingan di Facebook. Pesanan tersebut termasuk taplak meja makan untuk 6 kursi, tas, poncho, dan sarung bantal kursi tamu dalam satu set (6 pcs). Sementara di Malaysia, pesanan juga datang dari individu, berupa souvenir tempat tisu (30 pcs) dan tas kecil (30 pcs). Ini adalah sebuah pencapaian luar biasa bagi @maukurajoet.

Selain menjadi seorang pengusaha, Evi Yusniaita Rodiaz juga menjadi Ketua Asosiasi Rajut Indonesia (ARI). ARI beranggotakan ibu-ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, hingga lansia. (Dok. Suara UMKM)
Selain menjadi seorang pengusaha, Evi Yusniaita Rodiaz juga menjadi Ketua Asosiasi Rajut Indonesia (ARI). ARI beranggotakan ibu-ibu rumah tangga, karyawan, mahasiswa, hingga lansia. (Dok. Suara UMKM)

Untuk terus mengembangkan dirinya, Evi juga terlibat dalam beberapa komunitas UMKM untuk menjalin hubungan dan memperluas wawasannya, seperti Mbuana16 dan Komunitas UKM Naik Kelas. Dari perjalanan bisnis Evi, kita dapat mengambil pelajaran bahwa hobi bisa menjadi peluang usaha yang sukses dan dapat memberdayakan perempuan untuk menjadi pengusaha yang mandiri.

Tentu yang paling penting adalah memiliki niat dan memulainya. Seperti yang dikatakan oleh Evi bahwa yang penting adalah memiliki niat dan mulai saja dulu, Insya Allah akan ada jalan. Sebagaimana perjalanan usaha Maukurajoet yang berawal dari hobi dan diseriusi hingga mampu menarik pelanggan dari luar negeri. Semoga kisah perjalanan bisnis dari Evi Yusniaita Rodiaz bisa menginspirasi Anda dalam memulai usaha.

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Popular

spot_img

Subscribe

Article
Related

BRI KCP Graha Pulo Gelar CFMoto Adventure Indonesia 2025

JAKARTA - Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memberikan yang...

Tips Usaha Makin Tumbuh Dan Berkembang

Penulis : Hilal Ariffa Jaelani SuaraUMKM, Jakarta - Di era...

BRI – Kimia Farma Depok Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis

DEPOK - Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Depok bersama...

Tips Agar Jasa Desain Grafis Laku Keras dan Terus Berkembang

Penulis: Bani SuaraUMKM, Jakarta - Di era digital seperti sekarang,...