
SuaraUMKM, Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan strategi untuk mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Cara yang dilakukan ialah dengan membangun ekosistem yang mempertemukan UMKM dengan retail modern hingga perusahaan grosir besar.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) saat menghadiri rangkaian tasyakuran satu abad NU dalam Forum Bisnis Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (17/2) dan dalam kegiatan Jalan Sehat di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (18/2).
“Ekosistem yang tengah dibangun tersebut antara lain akan mempertemukan UMKM dengan retail modern dan perusahaan grosir besar, membangun kapasitas pemasaran digital dan penjualan daring, serta keterlibatan perbankan dalam pembiayaan dan permodalan UMKM,” kata Zulhas dalam keterangannya, Minggu (19/2/2023)
Kemendag menggandeng ritel modern untuk memberdayakan UMKM. Pelaku UMKM mendapatkan kesempatan untuk memasukkan beberapa produknya di dalam jaringan gerai ritel modern. Sementara, ritel modern dan perusahaan grosir besar mendapat kesempatan untuk memasok produk kebutuhan harian kepada pelaku UMKM yang memiliki warung.
“Harga jual produk kebutuhan harian masyarakat yang dijual di warung UMKM akan lebih bersaing,” jelasnya.
Kemendag juga mendorong pelaku UMKM untuk memanfaatkan pemasaran digital dan penjualan produk secara daring melalui berbagai platform. Dengan begitu, pelaku UMKM dapat mengenalkan produknya kepada calon konsumen potensial di daerah lain di Indonesia maupun di mancanegara.
Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, Kementerian Perdagangan juga berkoordinasi dengan institusi dan lembaga perbankan terkait fasilitas pembiayaan dan permodalan bagi UMKM melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan tingkat suku bunga per tahun yang relatif lebih terjangkau.
Dengan berbagai kegiatan tersebut, diharapkan dapat menghindari para pelaku UMKM untuk meminjam modal ke rentenir dengan bunga tinggi yang justru akan menghambat perkembangan usahanya.
Lebih lanjut, Zulhas mengatakan, saat ini terbuka peluang ekspor bagi para pelaku UMKM yang memiliki potensi ekspor. Beranekaragamnya produk UMKM yang ada, membuat peluang tersebut semakin terbuka lebar, termasuk untuk melakukan ekspor ke negara-negara non tradisional.
“Pasar Timur Tengah dan Afrika menjadi pasar tujuan ekspor yang menjanjikan bagi para pelaku UMKM nasional. Kementerian Perdagangan berkomitmen konsisten melakukan kerja sama perdagangan dengan negara-negara non tradisional untuk meningkatkan nilai ekspor,” jelasnya.
Sumber Informasi : Detik.com