Hanya bermodalkan terpal 2 meter budidaya Lele Bioflok dapat menghasilkan jutaan perbulan, sumber : suaraUMKM
Suara UMKM, Jakarta – Pak Abdullah adalah salah seorang UMKM binaan Dinas Koperasi dan UMKM Depok dalam Program Wira Usaha Baru 2022 yang mulai mencoba produksi olahan Ikan Lele Bumbu Madu memakai Lele dari kolamnya sendiri.
Abdullah : Kolam Terpal diameter 2m, budidaya Lele Bioflok dalam 3 bulan menghasilkan 22.5 Juta
Sudah sejak tahun 2016, Pak Abdullah bersama dengan Pak Haji Ferry dan beberapa teman yang lain bersama sama mengusahakan Pembibitan dan budidaya Ikan Lele. Metode yang mereka lakukan selama proses pemeliharaan adalah metode budidaya Ikan Lele sistem Bioflok. Sistem ini diadaptasi dari hasil penelitian di Institut Pertanian Bogor.
Sejak saat itu mereka terus menikmati hasil panen lele yang memuaskan. Bibit Lele yang dipakai adalah Lele Jenis Mutiara hasil persilangan Lele benih dari Afrika dan Lokal dengan karakteristik berkembang besar lebih cepat, tahan penyakit dan tingkat saya hidup lebih tinggi. Ikan hasil kolam Bioflok bahkan kemudian memiliki rasa daging ikan yang lebih manis dan empedu ikan bahkan tidak berwarna hijau gelap seperti ikan biasa tapi lebih bening keputihan. Kolam pembibitan dan pembesaran ikan juga tidak mengeluarkan bau.
Pak Abdullah dan Pak Haji Ferry saat ini sudah melakukan semua proses pembibitan atau pemijahan sendiri di beberapa kolam yang berada di beberapa lokasi. Menjual bibit ikan ukuran 7-8cm juga mereka layani. Untuk budidaya, sampai kemudian ke proses pembesaran ikan yang cukup memakan waktu 2-3 bulan saja dibanding Lele lokal memakan waktu 5-6 bulan.
Pak Haji Ferry juga sudah melakukan pelatihan budidaya ikan lele Bioflok ini sampai ke Lampung, ke pesantren untuk pemberdayaan santri menghasilkan ikan untuk dikonsumsi sendiri. Dan mereka berdua siap untuk dipanggil untuk pelatihan skala lengkap mulai teori sampai praktek.
Pak Abdullah menyampaikan bahwa Budidaya Lele Bioflok ini sangat menggiurkan dan bisa dilakukan dengan skala kecil bisa dilakukan di halaman rumah.
Cukup membuat Kolam Terpal berukuran diameter 2 meter, dengan biaya 800 ribu, yang nantinya kolam ini diisi Lele Mutiara ukuran 7-8cm sebanyak 1000bibit senilai 400ribu. Pemeliharaan selama 3 bulan adalah pengukuran kadar ph Air setiap pagi, pemberian makanan berjadwal tetap 3 hari, dan puasa seminggu sekali di hari minggu. Jadwal makan ikan setiap hari adalah 3 kali dimana konsumsi pakan sekitar 1000kg per 3 bulan. Ikan Lele akan mendapatkan mikroorganisme sebagai suplemen/Bioflok yang terbuat dari probiotik, nanas, gula aren dan yakult sebagai starter.
Pak Haji Ferry menyampaikan bahwa memelihara ikan pun harus dengan perasaan karena Lele tetaplah makhluk hidup yang butuh diperlakukan dengan kasih sayang. Dan hasilnya pun kelak memang akan menyenangkan pemilk kolam.
Jika saat panen tiba berat lele dalam kolam terpal akan menghasilkan 90kg ikan dengan asumsi 10kg afkir atau mati saat pemeliharaan. Saat ini harga pasaran Lele perkilo dibeli seharga 25rb rupiah sehingga satu kolam terpal berdiameter 2 meter menghasilkan 22.5juta rupiah dalam 3 bulan jika dikurangi biaya makan Keu ringan bersih sebesar 18.3 Juta Rupiah. Menggiurkan bukan?!