
Suara UMKM,Jakarta – Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Cideng Timur, Jakarta Pusat, mengalami antrean yang cukup panjang.
Hasil pantauan suaraumkm.com di lokasi Sabtu (3/9/2022) pukul 14.18 WIB, terlihat antrean cukup panjang, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Terlihat antrean tersebut mengular hingga ke jalan raya.
Sejumlah pengendara tampak mengeluhkan kenaikan harga BBM. Salah satunya adalah Juming (35). Dia mengaku tak setuju dengan kenaikan harga BBM lantaran dinilai akan berdampak besar pada rakyat kecil.
“Ya kalau untuk BBM untuk orang kecil keberatan, sekarang naik, jadi kurang paslah. Orang-orang kayak kita banyak komplain, kurang setuju kalau dinaikin,” katanya.
Senada dengan Juming, Ita (28) mengaku tidak setuju dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM. Dia menyebut kebijakan itu akan membuat rakyat susah.
“Nggak setuju, makin mahal saja,” katanya.
Meski begitu, pengendara lain tampak tidak mempermasalahkan kenaikan harga BBM. Menurut Imanto (28), kenaikan tersebut masih wajar.
“Saya masih maklum, nggak jadi masalah ada kenaikan. Kenaikan jadi Rp 10 ribu masih wajar. Kalau jadi Rp 50 ribu, baru nggak wajar,” kata Imanto di lokasi.
Jokowi Umumkan Harga BBM Naik
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan harga BBM naik. Dia mengatakan subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran.
“Harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” kata Jokowi, Sabtu (3/9/2022).
Jokowi mengatakan sebenarnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi APBN. Namun dia mengatakan anggaran subsidi BBM terus naik.
“Tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan akan meningkat terus,” kata dia.