
Penulis: Rika Sulastri
Founder of Yayasan Pendidikan Fun Kidz
Certified Mentor Wirausaha Coach Faran Academy
Foto: suaraumkm
SUARAUMKM, Jakarta – Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, Guru Taman kanak-kanak Kecamatan Pasar Minggu mengadakan “Gebyar Merah Putih IGTKI Kecamatan Pasar Minggu” yang dimeriahkan dengan Lomba Paduan Suara Guru TK dan Stand Bazar Merah Putih pada hari Jumat (26/8).
Stand Bazar dihias dengan nuansa merah putih dan diisi dengan berbagai barang dan produk berupa makanan, minuman, fashion, art & craft yang sebagian besar adalah hasil karya Guru Taman Kanak-kanak Kecamatan Pasar Minggu. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Pengawas TK Kecamatan Pasar Minggu, Dra Nursyidah Yustia, M.Pd berkolaborasi dengan Organisasi IGTKI Kecamatan Pasar Minggu yang didukung oleh dinas terkait dengan hadirnya Kasatlak Dinas Pendidikan Kecamatan Pasar Minggu, Drs. Gozali, MM.

Penyelenggaraan bazar pada acara tersebut adalah upaya dalam membangkitkan jiwa kewirausahaan sebagai salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga, sehingga mampu mendukung Indonesia untuk “Pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat.”
Guru dan kepala sekolah merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional dengan memiliki berbagai kompetensi keahlian. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, seorang kepala sekolah minimal harus memiliki lima dimensi kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Mengacu pada peraturan tersebut, maka kepala sekolah Taman Kanak-kanak juga dituntut untuk memiliki lima kompetensi tersebut termasuk kompetensi kewirausahaan. Kepala sekolah yang memiliki jiwa wirausaha akan berupaya mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah secara nyata.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah kompetensi kewirausahaan yang harus dimiliki oleh seorang kepala sekolah yaitu: a) menciptakan inovasi, b) bekerja keras, c) memiliki motivasi yang kuat, d) pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik, serta e) memiliki naluri kewirausahaan. Oleh karena itu, kepala sekolah yang berjiwa wirausaha merupakan pimpinan lembaga yang akan menjadi penggerak perubahan, inovasi dan kemajuan sekolah.
Sekarang ini, lembaga pendidikan harus lebih terbuka pada konsep kewirausahaaan (entrepreneurship) yang masuk ke dalam lembaga pendidikan sebab konsep tersebut bukan semata-mata untuk mencari keuntungan atau bersifat komersil tetapi merupakan upaya untuk meningkatkan kreativitas dan kualitas lembaga.
Guru yang mengadopsi sikap yang dimiliki seorang entrepreneur akan memiliki kompetensi yang baik, dapat bersikap kreatif dalam menyelenggarakan pembelajaran, serta mampu bekerja secara efektif dalam menerapkan metode pembelajaran sehingga peserta didik dapat terlibat dalam pembelajaran yang menyenangkan.
Barnett Berry menyebutkan bahwa Teacherpreneur adalah seseorang berpengalaman di kelas yang mengajar peserta didik secara regular, namun memiliki waktu, ruang dan penghargaan untuk menjalankan ide sebagai entrepreneur. Oleh sebab itu, guru harus dapat melakukan aktivitas tambahan lainnya, tidak hanya terbatas pada aktivitas rutin mengajar dan mendidik siswa.
Teacherpreneur bukan hanya kesempatan bagi guru untuk menyejahterakan dirinya sendiri, namun juga menjadi peluang untuk memupuk jiwa entrepreneurship pada diri peserta didik sejak dini, salah satu contoh penerapannya melalui kegiatan Market Day yang umum dilakukan oleh lembaga Taman Kanak-kanak dalam program kegiatan tahunan.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menyiapkan generasi emas yang kreatif dan mandiri, yang mampu dan siap bersaing dalam mengisi lapangan pekerjaan di pasar global agar tidak kalah dengan tenaga kerja asing. Karena itu jiwa kewirausahaan dalam diri pendidik harus terus dibangkitkan dan dikembangkan guna mendukung masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik lagi