
SuaraUMKM, Jakarta – Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, turut memfasilitasi puluhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat dengan memberikan kesempatan belajar langsung dari para stakeholder Malaysia. Fokusnya adalah tahapan dan prosedur untuk memperluas pemasaran produk hingga diekspor ke “Negeri Jiran.”
“Kami bekerja sama dengan Bea Cukai menghadirkan kegiatan Dialog Ekspor UMKM agar pelaku usaha di Kota Cirebon bisa mengetahui peluang-peluang untuk mengekspor produknya ke Malaysia,” kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Selasa.
Dialog ini diselenggarakan di Aula Mall UKM Kota Cirebon dan diikuti oleh 30 pelaku usaha yang produknya telah siap dipasarkan secara global. Iing menyatakan bahwa dalam forum tersebut, pelaku UMKM dapat memahami mekanisme pendistribusian produk untuk diekspor ke Malaysia melalui prosedur yang berlaku.
Baca Juga : Dari Keripik Pisang, Pelaku UMKM Ini Hasilkan Rp 1,2 Juta per Hari
“Untuk ekspor sebenarnya mereka (pelaku UMKM) sudah ada yang melakukannya. Tapi melalui perantara. Dalam kegiatan ini pelaku UMKM diberikan edukasi terkait pengurusan dokumen sampai tahapan akhirnya,” ujarnya.
Iing menegaskan bahwa narasumber yang mengisi forum tersebut sangat sesuai dan memahami tahapan proses ekspor produk. Mereka berasal dari pihak Atase Kastam Diraja Malaysia dan Atase Perdagangan Kedutaan Besar Malaysia.
Sebelum memberikan materi terkait ekspor di Kota Cirebon, pejabat dari kedua lembaga tersebut sudah berkunjung ke sejumlah daerah di Indonesia. Ini dilakukan dalam rangka memperkuat kerja sama pemasaran produk UMKM dari kedua negara.
“Tanggapan dari pihak Malaysia sangat bagus, karena mereka sudah melihat secara langsung kualitas produk yang ditampilkan di Mall UKM Kota Cirebon,” ucap Iing.
Baca Juga : Tarif Pajak UMKM 0,5% Tetap Berlaku di 2024, Ini Penjelasan DJP
Setelah dilaksanakannya forum, Iing menyatakan bahwa produk UMKM Kota Cirebon memiliki peluang untuk segera diekspor ke Malaysia. Dengan pangsa pasarnya yang terbuka lebar, dua stakeholder dari Malaysia menunjukkan minat tinggi terhadap produk olahan kopi, kuliner, dan kerajinan tangan produksi pelaku UMKM di Kota Cirebon.
“Mereka pesan beberapa produk, karena menganggap produk UMKM dari Kota Cirebon sudah memiliki kualitas dan dari sisi packaging pun menarik,” tuturnya.
Iing berharap pelaku UMKM di Kota Cirebon dapat menyerap dan mengimplementasikan ilmu yang didapat dari diskusi di forum tersebut. Terutama terkait cara mengemas produk agar lebih menarik dan mencantumkan caption dalam packaging yang jelas dan runut.
“Ini sebuah kehormatan bagi Kota Cirebon karena pelaku UMKM bisa belajar terkait cara ekspor ke Malaysia,” pungkasnya.
Sumber : Antara