Rahasia Sukses Sukirno Bertahan di Tengah Persaingan Industri Kriya Kayu

0
233
Salah satu produk Dusun Rejoso yang ditunjukkan. (Kompas/Nugraha Perdana)
Salah satu produk Dusun Rejoso yang ditunjukkan. (Kompas/Nugraha Perdana)

SuaraUMKM, Jakarta – Desa Junrejo di wilayah Dusun Rejoso, Kota Batu, Jawa Timur, telah lama dikenal sebagai pusat kriya kayu. Namun, saat ini hanya tersisa 35 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.

Sukirno (55), koordinator UMKM di Dusun Rejoso, mengungkapkan bahwa pada tahun 2010, terdapat sekitar 90 UMKM di wilayahnya. Namun, jumlah tersebut terus menurun karena beberapa faktor.

Sejak tahun 1960, masyarakat di Dusun Rejoso telah memproduksi peralatan dapur seperti cobek, entong, talenan, dan sejenisnya. Namun, hanya beberapa usaha yang berhasil bertahan karena mampu beradaptasi dengan pasar melalui inovasi.

Sukirno mencontohkan usahanya, yang selain memproduksi peralatan dapur, juga menerima pesanan sesuai kebutuhan konsumen.

Baca Juga : INACRAFT 2023 Resmi Dibuka, Targetkan Transaksi 145 Milyar

“Kita harus akui, kemajuan teknologi, banyak barang-barang impor masuk, seperti dari China, itu peralatan dapur bisa berganti dari kayu ke plastik, dan jumlahnya banyak, murah. Kalau kita bertahan di alat dapur, pasarnya sudah kalah, maka harus berinovasi,” ujarnya seperti yang dilansir oleh Kompas.

Saat ini, usaha Sukirno mampu memproduksi rata-rata 500 barang dalam seminggu, seperti kotak tisu, kotak perhiasan, tempat piring, tempat pisau, tempat pajangan produk, asbak, dan lainnya dengan harga mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.

Ia juga memiliki 25 pegawai yang membantu usahanya. Pesanan berasal dari pengusaha, perhotelan, dan bahkan dari luar Jawa seperti Jakarta dan Bali.

Selain kriya, setengah dari pelaku usaha di Dusun Rejoso juga bergerak dalam pengolahan makanan dan minuman. Wilayah tersebut juga menjadi tempat wisata edukasi kriya, yang sering dikunjungi oleh wisatawan.

Baca Juga : Talok Go, Aplikasi Ciptaan Pemuda Turen yang Mendukung Pertumbuhan UMKM Lokal

BACA JUGA :  Pelaku UMKM di Kabupaten Bogor Terus Bertambah Pasca Pandemi

Menyikapi hal ini, Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, mengatakan bahwa di Dusun Rejoso merupakan salah satu dari banyak pelaku UMKM di Kota Batu yang dapat memaksimalkan potensi dan mengembangkan wisata edukasi kriya.

“Bagaimana jika anak SD, SMP, SMA dibawa ke sentra UMKM itu. Bisa juga ketika ada yang studi banding ke Kota Batu, diajak ke sentra UMKM tersebut. Sehingga mereka tahu proses produksi UMKM Kota Batu,” ujarnya.

Hal ini dimaksudkan agar potensi yang ada di Dusun Rejoso bisa dimaksimalkan. Jadi, bukan hanya dari menjual produk saja melainkan juga ada nilai tambah dari wisata edukasi kriya yang diselenggarakan.

Sumber : Kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini