SuaraUMKM.COM, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) akan menyasar 45 juta UMKM yang sampai saat ini belum tersentuh oleh perbankan. Hal itu dilakukan demi membebaskan mereka dari jerat pinjaman rentenir.
Direktur Utama BRI, Sunarso, mengatakan bahwa pelaku UMKM tersebut selama ini mengandalkan pinjaman rentenir karena belum memiliki akses layanan perbankan.
“Jadi masih banyak yang ke rentenir, itu masih 45 juta itu sanggup membayar bunga tinggi,” ujarnya dalam acara CNBC Economic Outlook 2023 seperti yang dilansir Detik.com.
Baca Juga : Punya Peran Penting Tumbuhkan Ekonomi, Sri Mulyani: Hanya 18% UMKM Punya Akses Perbankan, Jauh dari Target
Ia juga mengatakan bahwa pinjaman ke rentenir memiliki bunga yang sangat tinggi, sehingga hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan bisnis para pelaku UMKM.
Total pelaku UMKM di Indonesia saat ini mencapai 60 juta orang, namun hanya 18 juta pelaku UMKM yang memiliki akses ke pembiayaan dari bank, BPR, dan pegadaian.
Oleh karena itu, BRI berencana untuk meningkatkan jumlah pelaku UMKM yang memiliki akses ke pembiayaan, terutama melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menawarkan bunga rendah.
BRI akan menyasar 45 juta pelaku UMKM yang belum tersentuh lembaga pembiayaan, dengan bekerja sama dengan lembaga keuangan lainnya di Indonesia.
Lembaga itu adalah PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) yang akan membentuk Holding Ultra Mikro. Melalui kemitraan ini, BRI bertujuan untuk membantu para pelaku UMKM agar menjadi lebih bankable.
Diharapkan melalui program KUR, serta upaya dari Holding Ultra Mikro, dapat membantu para pelaku UMKM tersebut untuk mendapatkan pembiayaan yang terjangkau.
Pembiayaan yang terjangkau tentunya akan mendukung para pelaku UMKM untuk berkembang dan memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sumber : CNN Indonesia