
Penulis : Qeyrha Vigors
SuaraUMKM, Surabaya – United Nations Development Programme (UNDP) atau Badan Program Pembangunan PBB perwakilan Indonesia turut mendukung UMKM Indonesia melalui program pendampingan batch 2 di berbagai wilayah di antaranya Jawa Barat (Bandung), JABODETABEK dan Jawa Timur (Surabaya). Program ini di mulai dari September hingga November 2022 terbagi dalam 7 kelompok pelatihan, yaitu Bandung 3 kelompok, Jabodetabek 2 kelompok dan Surabaya 2 kelompok. Sebelumnya, pada batch 1, UNDP bekerjasama dengan tim bisnis lestari yaitu ukmindonesia.id, ASYX, APINDO, dan The people of Japan melakukan pendampingan dengan mekanisme online.
Pada batch 2 ini, 182 UMKM terpilih dan naik kelas berdasarkan penyaringan sesuai dengan pencapaian pembelajaran dalam Program Bisnis Lestari pada batch 1. Di Surabaya sendiri, pelatihan terdiri dari 2 kelompok. Kelompok pertama dilakukan pada tanggal 11-13 Oktober 2022 di Double Tree Hotel Surabaya sedang kelompok kedua pada tanggal 02-04 Nopember 2022 di Hotel Sheraton Surabaya. Untuk ketertiban, jauh sebelum penyelenggaraan acara, para panitia sudah menginformasikan beberapa hal seperti harus sudah vaksin yang ketiga atau tes antigen bagi yang belum vaksin, membawa laptop/tablet/handphone, membawa produk saat kegiatan, dan lainnya.
Pendampingan yang dilakukan selama 3 hari ini dibuka oleh Bapak Arif Rahman yang sering disapa dengan sebutan bli Arif, beliau adalah salah satu pendiri di Indonesia Brand Activists Network (IBAN) yang juga berperan sebagai fasilitator UMKM. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Bapak Andrys Erawan selaku perwakilan dari UNDP, beliau adalah Programme Officer – Disaster Risk Reduction & Climate Change Adaptation, UNDP Jakarta.

Materi-materi dalam pelatihan meliputi Digital Marketing seperti bagaimana konsep dan membuat rencana pemasarannya – Business Model, bagaimana mengoptimasinya baik lewat WA dan sosmed, bagaimana strategi brand di marketplace serta bagaimana membuat konten baik melalui storytelling maupun copywriting. Materi selanjutnya adalah bagaimana membuat foto dan video menarik serta bagaimana melakukan pengeditannya. Materi terakhir adalah bagaimana melakukan legalitas serta HAKI bagi UMKM.
Materi-materi tersebut disampaikan oleh orang-orang yang berkompeten didalamnya seperti Albertin Danis Nindyakirana Pranandita atau akrab disapa dengan Danis Kirana, beliau adalah wanita muda yang energik merupakan co-founder dari Dako Brand & Communication. Wanita yang sebelumnya merupakan staf protokoler Bupati Malang ini telah mengedukasi dan mendampingi lebih dari 7000 UMKM agar memiliki kemampuan komunikasi dan pemasaran yang baik sehingga bisa mengoptimalkan penawaran kepada customer, dengan begitu, produknya semakin terjual.
Pembicara selanjutnya adalah Prasetyo Adi Sulistyono, founder Kawakibi Digital Branding, beliau juga dipercaya oleh Kemenparekraf untuk menjadi mentor guna membantu akselerasi brand lokal di Indonesia wilayah Balikpapan, Surabaya dan Bandar Lampung. Dalam acara ini, pria yang akrab disapa dengan mas Pras ini mengemukakan begitu pentingnya memunculkan “kata kunci” untuk memudahkan calon customer menemukan penggiat usaha serta bagaimana membuat website berbentuk landingpage yang mudah dan tanpa berbayar.
Ada juga Mas Endri Sulaksono Radin yang merupakan leather artisan atau pengrajin kulit. Pemilik Radin’s Art House ini mengemukakan bahwa tidak semua produk memerlukan marketplace sebagai tempat penjualan namun tetap harus komitmen dalam memaksimalkan media sosial seperti Tik Tok, bagaimana membangun komunikasi dengan para follower, bagaimana harus melihat insight dan membagikan tips-tips agar customer melirik produk kita. Yang paling mengesankan adalah ungkapannya mengenai bagaimana produk yang dijual tidak harus sempurna dan itu dibuktikannya dengan menjual tas yang menurut orang lain tidak sempurna namun terjual dengan harga kurang lebih Rp. 3 juta rupiah, beliau juga tidak lupa mengingatkan para UMKM untuk selalu berbagi.
Lain halnya dengan Ika Rahma Hadiyanti, pemilik akun instagram Dapur Hangus ini lebih membahas masalah foto dan video. Kepiawannya sebagai fotografer yang dipelajarinya secara otodidak membuat mbak Ika, sapaan akrabnya menjadi mentor untuk mendampingi peserta dalam hal fotografi. Dalam sehari omzetnya bisa mencapai Rp 2 juta Rupiah.
Ade Suryanto, Founder Katuju Indonesia yaitu dapur rendang yang menawarkan keotentikan khas Minangkabau. Dalam sebulan beliau dapat memproduksi 4,5 hingga 13,5 ton rendang yang dipasarkannya hingga mancanegara. Pria yang juga berkolaborasi dengan ustadzah Oki Setiana Dewi ini dalam memproduksi produk rendangnya mengemukakan tentang pentingnya legalitas serta HAKI. Mas Ade, begitu beliau biasa disapa, juga mengemukakan pentingnya melakukan perjanjian-perjanjian hitam di atas putih dalam berbisnis.

Materi-materi disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan full praktek. Para peserta mengaku sangat bersyukur dapat terpilih mengikuti kegiatan ini. Salah satu peserta, Ibu Vieqi dengan brand Jennahara.Co ini sangat berantusias dalam mengikuti program semacam ini. Menurutnya, pendampingan seperti ini perlu dilakukan dan tidak hanya secara teori namun juga praktek langsung agar pesan dapat tersampaikan secara riil.
Begitu juga Ibu Ina dari Derina Craft mengaku sangat senang dengan kegiatan ini, “Materi tersampaikan dengan menarik dan tidak membosankan, membuat selalu semangat menyimak dan mengerjakan tugas” ungkapnya. Ibu Marilin dari Dingklik Java Ethnic juga tak mau kalah berkomentar, “Pematerinya itu Lo …baik-baik banget, ilmunya mengena banget, bisa masuk & diterima kita para emak-emak yg banyak kegiatan, banyak kerjaan, banyak yang difikirkan tapi pengen selalu maju demi keluarga”, hal inipun juga diamini oleh Bunda Sita dari Emaksita Sambel.
Tidak hanya sampai disitu, para peserta juga mendapatkan goodie bag sebagai souvenir serta uang transportasi selama pelatihan berlangsung. Perjalanan terakhir dari tim UNDP ini adalah Bandung untuk mendampingi peserta kelompok yang ketiga pada tanggal 08 – 10 Nopember 2022.